Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasihat Cerdas tentang Cinta

28 Juli 2015   12:21 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:46 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Bromo I Dok Pribadi"][/caption]

***lalu aku serukan padamu cinta tak akan pernah meragu

cinta tak lekang oleh susah suka cita senang apapun itu

cinta memanjakan rasa percaya masuk dalam jiwamu

cinta menyembah semua fakta tanpa rasa ragu

cinta memeluk semua kata cinta pasangan dalam kalbu

cinta mengenakan rasa percaya dalam jiwa sebagai baju

cinta memakai kata cinta sebagai buluh perindu

cinta mematrikan rasa saling cinta setiap detik waktu

cinta memujakan rasa percaya tanpa pernah berlalu

cinta melihat keraguan yang muncul sebagai hal lucu

cinta merasakan ragu seperti tanaman teh dipeluk benalu

cinta memahami semua rasa sebagai asa yang kita mau

cinta melakukan rencana cinta seperti yang terencana sejak dulu

cinta memerdekakan cinta yang hampir lebur jadi debu

cinta menghadirkan asa yang tak pernah kita tahu

cinta memurnikan cinta suci dengan air surga rasa madu

cinta dikirimkan tuhan dalam bungkusan dahsyat berupa rasa rindu

maka ketika cinta memanggilmu dengan berseru

maka kamu lekas sambut cinta dengan penuh nafsu

bahwa cinta suci hanya akan datang sekali padamu

selain cinta yang bergolak dengan kata saling yang padu

cinta itu bukan cinta melainkan pengganti cinta yang telah berlalu

maka jika cinta itu lewat dan sirna terbang seperti bulu

saat itu kau hanya akan bisa duduk melamun termangu

menyesali hilangnya asa rasa cinta membara yang kau tunggu

datang dengan antaran bintang berpendaran padamu

namun semua menjadi telah berlalu tanpa ragu menunggu

saat itu merana bermuram durja menjadi tema lagu

namun lagu itu adalah lagu sedu sedan itu

yang bahkan burung-burung pun enggan menyebut itu lagu

maka jangan sekali meragu ketika cinta mesra memeluk kalbu

karena cinta itu suci telah dibasuh dengan air surga rasa madu

dan cinta tertinggi adalah cinta pada diri ilahi dan kemanusiaan tentu

dan engkau akan menikmati cinta tak terbatas waktu

salam bahagia ala saya selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun