Alternatif ketiga, PKB membangun Poros Tengah II mengikuti ajakan PKS. Langkah ini sungguh tak popular karena sengaja mengikuti nafsu PKS yang ingin membenturkan Nasionalis dan Islam. PKB sebagai partai yang menyokong keberagaman dan mendukung NKRI sebaiknya jangan ikut-ikutan surut ke masa 15 tahun lalu. Poros Tengah II tak akan laku. Poros Tengah I dulu berhasil karena ada tujuan mengganjal Megawati dan berlaku di MPR yang terbatas. Poros Tengah II jika disodorkan ke rakyat, meski dengan capres PKB dan PKS tetap tak akan dilirik oleh rakyat.
Dengan demikian, posisi penting - atau merasa penting - Muhaimin Iskandar bisa menjerumuskan PKB menjadi pemenang atau pecundang. Dari primadona menjadi kasta paria. Untuk itu satu-satunya hal yang pas PKB harus mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh NasDem. Terlalu lama menggodok dan memertimbangkan suatu koalisi PKB akan kehilangan momentum.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H