Keempat, SBY akan mengusung sendiri capres dan cawapresnya. SBY akan menggandeng PAN, PKB, PPP, PKS bersama Demokrat membentuk poros baru di luar poros Ical, Jokowi, dan Prabowo. Poros SBY ini diyakini bakal bisa mengubah peta politik dalam pencapresan Ical dan Prabowo. Ical kemungkinan tak bisa nyapres jika tak didukung oleh kemurahan hati SBY yang tak membentuk poros sendiri.
Prabowo menjadi capres yang paling terkena dampak kecerdasan Yudhoyono. Prabowo dengan modal 11% kursi DPR harus mencari 15% kursi DPR lagi agar 25% kursi DPR terpenuhi. Sebenarnya tak hanya Prabowo, Golkar pun masih perlu menggandeng satu partai lain selain Hanura dengan angka sekisaran 6% agar Ical bisa maju sebagai calon presiden.
Prabowo hanya bisa nyapres minimal jika didukung oleh PPP (6%) dan satu partai lain yakni PKB (9%) atau Demokrat (10%). Di situlah pentingnya posisi mahal wani piro PPP dalam pencalonan Prabowo, selain tentunya PKB dan Demokrat.
Jadi, kesimpulannya, SBY memiliki kecenderungan (1) akan mendukung Prabowo dengan imbalan keamanan pribadi terkait persoalan hukum Hambalang dan Century, atau (2) membentuk koalisi pimpinan Demokrat dengan mengusung sendiri capres dan cawapresnya. Kedua langkah SBY tersebut akan merugikan Prabowo atau Ical, salah satunya terkena dampak kecerdasan SBY - karena langkah SBY akan diikuti oleh para partai lainnya. Ternyata SBY agak cerdas.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H