Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fadli Zon di Mata Kiai Langitan dan Konsistensi Rhoma Irama Penyebab Kegagalan Koalisi PPP-Gerindra

25 April 2014   16:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:12 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara Rhoma Irama, secara konsisten bertingkah laku layaknya sebagai penganut Islam yang sangat baik dan cara berbicaranya lebih kepada gambaran orang alim, ustadz, kiai, muslim yang sederhana - meskipun Rhoma Irama memiliki kekayaan materi yang luar biasa. Cara bicara yang santun itu menarik banyak wanita sehingga paham poligami menjadi daya tarik utama Rhoma Irama. Itulah keunggulan Rhoma Irama.

Fadli Zon kecewa dengan partai Islam, sementara Rhoma Irama mencintai partai Islam. Dalam beberapa kesempatan Fadli Zon menyampaikan kekecewaan terhadap partai Islam selepas kegagalan bertarung dalam memerebutkan jabatan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB). Pada tahun 2000, sehabis muktamar PBB, Fadli Zon keluar dari PBB. Lalu tiba-tiba pada 2008 Fadli Zon membentuk Gerindra sebagai partai nasionalis yang jauh dari akar semula Fadli Zon di PBB. Fadli Zon berjuang untuk kepentingan tuan besarnya yakni Prabowo Subianto.

Rhoma Irama memiliki keteguhan dalam bersikap untuk diri sendiri. Dalam setiap kesempatan konsistensi Rhoma Irama - baik dalam beragama maupun dalam berkeseniaan, Rhoma terkenal dengan segala pembelaan terhadap ajaran agama yang kental. Sekali lagi dalam berpartai pun Rhoma Irama konsisten membela partai berbasis massa Islam. Rhoma Irama berjuang untuk diri sendiri. Yang menjadi tuan bagi Rhoma Irama adalah dirinya sendiri.

Kini Fadli Zon dan Rhoma Irama tengah mengadu nasib. Fadli Zon tengah tartatih tatih mencari partai Islam - yang dikatakan mengecewakan Fadli Zon - untuk berkoalisi mendukung tuannya yakni Prabowo sebagai capres. Sementara Rhoma Irama dengan sangat yakin mendekati semua politikus PKB, Golkar, PPP dan semua eksponen demi memuluskan usaha dirinya menjadi capres dan cawapres.

Upaya Fadli Zon ini tentunya menjadi catatan bagi para sesepuh partai yang mencatat setiap sepak terbang masa lalu Fadli Zon yang anti perubahan - dengan menjadi eksponen pendukung status quo, sementara para mahasiswa berjibaku melawan rezim Soeharto.

Catatan ini tak akan dilupakan oleh banyak orang. Dari sisi nasionalis, Fadli Zon dianggap hijau. Dari sisi partai Islam, Fadli Zon dianggap bukan nasionalis sejati karena bekas orang PBB yang dulu memerjuangkan syariat Islam. Para kiai Langitan pun mencatat sepak terjang Fadli Zon sehingga partai Islam tak berminat berkoalisi dengan Prabowo.

Sumber internal PPP menyebutkan, bahwa salah satu alasan ditariknya dukungan PPP oleh Kiai Mbah Mun adalah sepak terjang kampanye Fadli Zon yang tidak islami, tidak sopan, dan tidak bermartabat dengan berbagai macam puisi yang menghina para capres lain terutama Jokowi. Para kiai Langitan meredakan pro-kontra dukungan terhadap Prabowo di kalangan pemilih muslim dengan mencabut dukungan SDA pada Gerindra. Semua itu karena sosok Fadli Zon sebagai komunikator partai yang dianggap gagal oleh para kiai Langitan dalam membangun komunikasi politik islami yang sejuk.

Sementara itu, justru sikap konsistensi Rhoma Irama pun patut diacungi jempol dan catatan ini tak akan membuat catatan negatif. Bahkan dukungan kepada Rhoma Irama pun tetap mengalir dari para kiai dan tak ada kiai langitan yang bersuara sumbang terhadap Rhoma Irama.

Jadi kita akan lihat Rhoma Irama akan menjadi salah satu menteri dalam kabinet mendatang. Dan, Fadli Zon yang tetap berpuisi dengan aneka puisi yang mengecam banyak orang akibat kegagalan capres Prabowo maju dalam pilpres 2014. Akankah Fadli Zon disalahkan dan bahkan dipukuli oleh Prabowo terkait kegagalan ini? Semoga tidak ya.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun