Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebesaran Hati Puan dan Megawati Investasi Politik Keluarga Bung Karno

19 Mei 2014   19:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22 2021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Luar biasa sikap kenegarawanan Megawati dan Puan Maharani. Jokowi didorong menjadi presiden RI - meskipun Mega memiliki elektabilitas yang relative tinggi. Pun Mega juga menerima kritikan ketika ada niatan mencawapreskan Puan Maharani yang dinilai masih unyu-unyu di bidang politik. Tanpa Megawati Jokowi tak akan menjadi capres, sebelumnya bahkan jabatan walikota maupun gubernur pun tak akan diraih. Dukungan Megawati mengerek Jokowi sungguh luar biasa dengan menyampingkan kepentingan pribadi keluarga Bung Karno.

Mundurnya Puan Maharani dan majunya Jusuf Kalla merupakan perhitungan politik yang sangat jelimet. Sikap Mega pun menjadi demokratis ketika menerima kritikan dan tolakan dari internal PDIP yang ingin menjerumuskan Megawati dan Puan Maharani. JK menjadi titik temu yang mampu meluluhkan hati Megawati.

Jusuf Kalla menjadi sosok kompromi paling tepat karena Jusuf Kalla juga salah satu capres PKB. Demikian pula NasDem mendukung Jusuf Kalla. Hanura pun memiliki visi yang sama: mendukung Jusuf Kalla. Kebetulan PDIP pun selama ini dekat dengan sosok Jusuf Kalla. Dengan diusungnya tokoh di luar partai manapun - namun Jusuf Kalla adalah kader Golkar - maka persoalan wapres tidak menimbulkan gesekan di antara para parpol pengusung. Hal ini berbeda dengan Prabowo yang menunjuk Hatta Rajasa dari PAN yang menimbulkan keirian dari partai pengusung lain: PPP dan PKS.

Terlepas dari perhitungan politik, Puan Maharani dan Megawati, menunjukkan kematangan berpolitik Megawati. Selain itu, tentunya sikap kenegarawanan Megawati dan legowonya Puan Maharani mundur dari kandidat cawapres bagi Jokowi dan memberi jalan bagi Jusuf Kalla sebagai cawapres. Dengan mundurnya Puan Maharani maka kemungkinan perpecahan internal PDIP tak terjadi dan dukungan ke Jokowi-JK menjadi bulat.

Peristiwa penunjukan Jokowi sebagai capres dan Jusuf Kalla sebagai cawapres merupakan jawaban dan pembuktian bahwa Megawati memiliki sikap kenegarawanan yang luar biasa. Sementara Puan Maharani pun tak dipaksakan oleh Megawati untuk maju. Pun Puan sendiri memahami pilihan tersebut. Implikasinya adalah bahwa Mega dan Puan Maharani menginvestasikan jasa politik sebagai trah keturunan Bung Karno yang luar biasa.

Mega dan Puan menunjukkan kebesaran jiwa berkorban untuk kepentingan bangsa. Dan itu investasi politik yang akan dicatat oleh bangsa Indonesia ke depan baik untuk Megawati dan Puan Maharani.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun