Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rujuk dengan Titik, Jangan Nikahi Julia Perez, Syarat Prabowo Menangi Pilpres

24 Mei 2014   21:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:09 1492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Publik tak banyak tahu bahwa sejak zaman SBY, dukun dan klenik diyakini oleh para capres. Perhitungan mistik juga menjadi pertimbangan pula. Publik tak banyak memahami alasan Hatta Rajasa meminta Prabowo rujuk dengan Titik Soeharto- mantan istri Prabowo. Tak banyak yang tahu perhitungan secara numorologi terkait waktu pilpres 09 Juli 2014 bagi Prabowo.

Berdasarkan perhitungan ternyata, agar angka keberuntungan Prabowo yang 7 tersebut tetap angka 7, maka Prabowo harus memiliki pendamping alias istri sah. Ki Sabdopanditoratu sepakat dengan Hatta Rajasa dan juga Fadli Zon untuk agar Prabowo rujuk dengan Titik Soeharto dan menolak lamaran Julia Perez. Kenapa dan berdasarkan apa perhitungan Ki Sabdopanditoratu itu juga menolak Julia Perez dan mendukung rujuknya Titik?

Di samping dari nilai kepatutan hidup di masyarakat, Prabowo yang disama-samakan dengan figur Soekarno akan berbahaya jika tak memiliki istri ketika terpilih menjadi presiden. Menurut terawangan Ki Sabdopanditoratu, kekhawatiran publik beralasan karena tanpa pendamping, penguasa atau presiden akan bisa berbuat apa saja - termasuk dalam urusan perempuan ketika berkuasa akan menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. Untuk itu benar sekali ilmu numerologi yang menghitung dengan cermat pentingnya Prabowo rujuk dengan Titik Soeharto jika Prabowo ingin menang pilpres 2014.

Mengenai larangan Prabowo menikahi Julia Perez oleh Ki Sabdopanditoratu dikarenakan Julia Perez tidak memiliki kemampuan untuk pengendalian diri yang sepadan yang dibutuhkan oleh Prabowo. Sikap show biz dan show off Prabowo dan Julia Perez yang cenderung temperamental diyakini akan semakin menambah ‘hawa panas' Prabowo. Padahal dalam hal pemilihan presiden ‘hawa panas' tak akan bermanfaat di saat pemilihan presiden dilaksanakan pada ‘bulan puasa' yang ‘identik' dengan ‘hawa sejuk'.

Nah, sementara Titik Prabowo dengan angka 8 justru sangat cocok dan mampu menjadi peredam ‘hawa panas' yang dibawa oleh Prabowo. Itulah alasan tersembunyi perlunya Titik dirujuki oleh Prabowo baik yang disampaikan oleh Hatta Rajasa, Fadli Zon maupun Ki Sabdopanditoratu.

Dari sisi publik bisa dipahami pikiran masyaralat bahwa belum menjadi presiden saja, kader Partai Gerindra - Julia Perez telah berani melamar Prabowo. Bisa dibayangkan jika Prabowo terpilih menjadi presiden dan presiden mencari istri. Heboh. Yang lebih seru jika Prabowo salah memilih Julia Perez.

Dalam perhitungan numerologi, pelaksanaan pilpres tanggal 09 Juli 2014, menguntungkan kubu Jokowi yang memiliki nilai keberuntungan 2. Nilai 2 ini terlengkapi dan tak melewati angka keramat tunggal tertinggi 9. Yakni tanggal pelaksanaan pilpres. Faktor-faktor penilaian untuk Jokowi telah sempurna baik dari sisi anak - Jokowi memiliki 3 anak dan satu istri. Sementara Prabowo memiliki 1 anak dan 0 istri.

Nah, di dalam kebudayaan mistis Jawa diyakini adanya garwo: garwo memiliki makna sigaring nyowo. Arti sigaring nyowo adalah ‘belahan nyawa' atau pelengkap nyawa, maka seorang yang tak lengkap akan membawa malapetaka bahkan prahara - bukan istilah Prahara sebagai Prabowo-Hatta Rajasa. Kekalahan Megawati-Prabowo pada pilpres 2009 ketika itu juga disebabkan oleh Prabowo yang tak memiliki istri alias taka da ‘sigaring nyowo' alias ‘garwo'. Itu menurut perhitungan Ki Sabdopanditoratu.

Kini, persoalan ‘garwo' bagi Prabowo ini menjadi perhatian internal Gerindra dan para partai koalisi yang diam-diam percaya tak percaya akan ‘perhitungan numerologi' yang berdasarkan perhitungan diperlukan oleh Prabowo. Satu-satunya orang yang pantas dan telah sepenuhnya tahu tentang karakter, sifat, sikap dan kepribadian sebenarnya Prabowo adalah Titik Soeharto. Ki Sabdopanditoratu mencatat bahwa perempuan manapun apalagi perempuan seperti Julia Perez sangat tidak cocok secara ilmu numerologi jika mendampingi Prabowo.

Jadi, tak mengherankan jika Ki Sabdopanditoratu, PKS, PPP, PAN, Golkar, PBB, dan Gerindra sendiri mendorong Prabowo untuk rujuk dengan Titik Soeharto agar peluang menang Prabowo-Hatta terjaga. Menurut Ki Sabdopanditoratu, berdasarkan ilmu numerologi, jika Prabowo tetap tidak mau rujuk maka diyakini Prabowo akan kalah dalam pilpres 2014. Menikah lagi dengan Titik Soeharto, atau kalah melawan Jokowi-JK adalah pilihan di depan mata bagi Prabowo. Pilih mana Prabowo?

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun