Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kampanye Hitam, Capres Menabur Angin, Capres Menuai Badai

20 Juni 2014   17:23 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:00 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ini menyebabkan dampak lain di masyarakat yakni publik apatis dengan semua kampanye baik hitam maupun negatif, maupun putih. Peran semua media massa (online, koran, televisi, radio) yang terpecah dan tak obyektif memberitakan Prabowo dan Jokowi menyebabkan masyarakat pemilih apatis terhadap semua pemberitaan. Artinya rakyat dirugikan karena tak memiliki media yang memberikan pencerahan. Media yang terpecah menyebabkan pemilihan presiden tak maksimal memilih calon terbaik dari dua orang buruk – seperti digambarkan oleh kampanye hitam.

Kondisi ini ditangkap oleh masyarakat yang mulai jengah dan sebel dengan media yang terpecah. Rakyat kembali kepada posisi status quo – karena sangat bingung dengan aneka materi kampanye kedua capres. Posisi status quo ini terbukti dan terlihat terkait elektabilitas Prabowo yang meningkat namun tetap tak bisa melewati Jokowi. Menyadari hal ini, kampanye hitam semakin digelorakan, hasilnya tetap Jokowi tak terkejar. Kenapa?

Karena prasyarat untuk berhasilnya kampanye hitam adalah ‘memiliki ratusan materi kampanye sekaligus ratusan penangkalnya’. Jika syarat melakukan kampanye hitam ini tak dipenuhi, apalagi terdapat perlawanan yang tak diantisipasi sebelumnya, bisa-bisa kampanye hitam akan memukul balik penyebarnya. Tak heran kini masing-masing kubu ‘akan memohon kepada rakyat agar menjadi yang terdzolimi’. Namun rakyat tidaklah bodoh dan akan menghukum inisiator kampanye negative dan kampanye hitam. Siapa capres yang menabur angina, capres itu akan menuai badai.

Dan badai itu akan ditiupkan oleh rakyat dengan tidak memilih penyebar kampanye hitam yang dipersepsikan oleh rakyat. Capres yang dipersepsikan didzolimi entah itu Prabowo atau Jokowi dipastikan akan menang. Siapakah yang akan menuai badai, Prabowo atau Jokowi. Kita tunggu tanggal 9 Juli jam 14:00 WIB.

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun