Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Psikologi Pilpres: Kidal Pilih Prabowo, Normal Pilih Jokowi dan Baju Kotak-kotak

8 Juli 2014   22:21 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:58 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada yang menarik dengan dua pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di kertas suara. Coba Anda besok rasakan di TPS (tempat pemungutan suara). Entah Anda kidal atau tidak Anda akan merasakan sensasi dalam memilih di bilik suara. Sensasi ini terkait tampilan dua pasangan capres nomor urut 1 Prabowo-Hatta dan nomor urut 2 Jokowi-JK. Faktor psikologi ini menarik Anda rasakan kebenarannya.

Kemenarikan dan sensadi itu berupa perasaan yang sangat mengganggu pikiran banyak orang atau memengaruhi pikiran bawah sadar banyak orang. Memilih gambar capres adalah pilihan berdasarkan pertimbangan otak, perasaan dan impuls. Terkait pertimbangan otak kira-kira memengaruhi sekitar 40% pemilih, perasaan sekitar 40% dan impuls atau kesan sesaat sekitar 20%. Bagiamana kertas suara secara psikologis memengaruhi pilihan dan kemenangan Prabowo atau Jokowi? Mari kita telaah dari faktor psikologi.

Kertas suara di Pilpres terdiri dari dua kolom. Masing-masing kolom dihuni oleh dua orang pasangan capres. Di sisi kanan dari arah pemilih terlihat pasangan Jokowi-JK. Di sebelah kiri dari arah pemilih tampak Prabowo Hatta. Di antara ketiga gambar hanya Jokowi yang memakai pakaian yang berbeda yakni kotak-kotak.

Pakaian kotak-kotak di kertas suara Jokowi sengaja dibuat hanya untuk Jokowi untuk secara psikologi memberi kesan kuat kepada Jokowi. Jusuf Kalla dibiarkan memakai baju sama dengan Prabowo dan Hatta. Jadi di lembar suara ada tiga orang berpakaian putih-putih dan satu memakai baju kotak-kotak berwarna mencolok.

Ternyata posisi di sebelah kanan yakni No 2 memudahkan pemilih yang normal untuk gampang nyoblos nomor 2. Untuk nomor 1, akan cocok buat orang kidal. Jadi orang kidal akan lebih mudah secara tangan memilih Prabowo-Hatta dan orang normal akan lebih mudah memilih Jokowi-JK. Nah, di kertas suara nanti akan terlihat dengan jelas mencolok mata adalah Jokowi dengan baju kotak-kotak.

Bagi sebagian para orang tua akan banyak mengalami kesulitan sehingga perasaan dan impuls akan bekerja untuk lebih mendorong memilih yang paling berbeda. Dan itu ada pada Jokowi.

Tampaknya hal ini sepele. Namun pengalaman dalam pilgub Nangroe Aceh Darussalam, pasangan yang memakai pakaian tradisional Aceh memenangi pilgub menyisihkan lima calon lain yang mengenakan pakaian nasional dan jas serta songkok. Calon yang terpilih ini berada pada sisi kanan kertas suara.

Maka, bukan kebetulan bahwa foto Jokowi-JK yang berbeda merupakan perhitungan matang dan bukan kebetulan posisi di sisi kanan akan memudahkan pemilih normal mencoblos nomor 2 dibandingkan dengan yang memiliki tangan kidal yang cenderung akan mencoblos nomor 1.

Hal seperti itu bukan tidak disengaja. Pemakaian pakaian tradisional Aceh dan baju kotak-kotak Jokowi di antara 3 calon lain itu jelas melalui perhitungan yang matang dari seorang ahli strategi seperti Denny JA. Dan secara tak sengaja posisi di kanan yang mencolok mata ‘kotak-kotak' akan membantu perasaan dan instink untuk memilih. Itu bagian dari upaya memenangi pilpres dari Timses Jokowi yang begitu detil.

Coba Anda rasakan sensasi tersebut sehingga Anda menjadi pemilih yang sadar.

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun