Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo-Hatta dan Media Penyebab Utama Kekalahan Prabowo-Hatta

14 Juli 2014   18:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:22 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kondisi elektabilitas yang rebound ini membuat kubu Prabowo panik. Maka untuk melancarkan serangan terakhir, sosok Mahfud MD, Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali, MS Kaban, Fahri Hamzah tampil ke muka mendorong agar memilih Prabowo-Hatta. Tampaknya, endorsement oleh mereka justru menimbulkan kesadaran publik. Rakyat menganggap dan memiliki persepsi bahwa Jokowi mengalami dan didzolimi.

Persepsi bahwa Jokowi didzolimi ini menjadi senjata yang tak disangka dan bahkan muncul perlawanan relawan seperti Konser Dua Jari Slank dan siulan Twiter oleh selebritas papan atas Indonesia seperti Sherina, Gita Gutawa, Afghan, Agnez Mo, Anggun dan bahkan Sting menghentak dan menghentikan kenaikan elektabilitas Prabowo hanya 4-3 hari menjelang hari-H pencoblosan pada 9 Juli 2014.

Hasil Pilpres 2014 menghasilkan kemenangan bagi Jokowi-JK. Kemenangan sekaligus kekalahan Prabowo-Hatta menjadikan catatan panjang bahwa kampanye hitam tak akan pernah bisa dijadikan alat kemenangan. Dan, semua hal terkait kampanye hitam dan negative itu pun dilakukan melalui media massa: koran, televisi, media online, media sosial, Kompasiana, dan koran.

Dan melalui semua media massa itu pula Prabowo-Hatta dikalahkan oleh Jokowi-JK hanya karena (1) tidak cermat membaca para pengamat politik yang menyebut kampanye hitam menguntungkan Prabowo, padahal di mana pun kampanye hitam akan selalu gagal, (2) media massa pendukung Prabowo dan Jokowi yang terpolarisasi, akibatnya taka da pendukung yang menyeberang dan sulit memengaruhi lawan, (3) dukungan SBY yang ternyata salah langkah dan mengakibatkan ‘skenario' II gagal total dilaksanakan karena SBY berbalik netral atau bahkan mendukung Jokowi, (4) media sosial berbalik mengawasi perhitungan suara Pilpres. Selain itu penyebab kekalahan lainnya profile dan karakter Prabowo-Hatta adalah Prabowo-Hatta bukan orang tepat melawan Jokowi-JK.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun