Ken Arok menggunakan kekuatan mistis Mpu Gandring secara diam-diam dan strategis membunuh Mpu Gandring. Keris keramat itu dipinjamkan kepada Kebo Ijo, pekerja ksatria di lingkaran kekuasaan Akuwu Tunggul Ametung, Akuwu Tumapel. Keris sebagai senjata dan lambang kekuatan tidak ditunjukkan oleh Ken Arok. Ken Arok secara strategis menyimpan kekuatan itu. Dengan keris yang diketahui oleh rakyat Tumapel sebagai milik Kebo ijo, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung yang hanya diketahui oleh Ken Dedes. Karena keelokan dan keterkenalan dan sikap simpatik dan menawan serta flamboyan Ken Arok, Ken Dedes luluh dan merahasiakan pembunuh Tunggul Ametung dan akhirnya menikah dengan Ken Arok.
Maka Ken Arok atas dukungan Ken Dedes, rakyat yang menangkap citra positif Ken Arok, para resi para mpu dan ksatria bahkan kelompok hitam dan mafia zaman Tumapel yang diwakili oleh gang kecu dan perampok, Ken Arok yang menangkap Kebo Ijo dan mengadili dengan membunuh Kebo Ijo melalui pengadilan. Hanya Ken Dedes yang tahu rahasia ini. Sebagai orang yang berjasa, Ken Arok mengangkat diri menjadi penguasa Tumapel menggantikan Tunggul Ametung.
Beristibat sejarah ini maka tampaknya Prabowo adalah sosok Kebo Ijo dalam sejarah Singosari dan Tumapel. Kebo Ijo pamer kekuatan berupa keris keramat yang dibanggakan yang akhirnya membunuh dirinya sendiri. Pamer kekuatan Kebo Ijo yang tak semestinya pada akhirnya dimanfaatkan oleh kekuatan lain yang lebih cerdas dan strategis yakni Ken Arok untuk memuaskan dan mewujudkan ambisinya. Pamer kekuatan Prabowo yang tak semestinya dimanfaatkan oleh Jokowi untuk menggalang kekuatan dan menggerogoti rapuhnya koalisi dan kekuatan Prabowo untuk menenggelamkan ambisi Prabowo untuk selama lamanya.
Prabowo, tampaknya ditakdirkan tampil sebagai petarung. Tampil sebagai pejuang. Tampil sebagai prajurit dan tampil sebagai pejihad berdasarkan kepentingan diri dan orang ambisius lain di luar kepentingan bangsa dan negara.
Tampak sekali Jokowi menerapkan strategi Ken Arok dan Prabowo menerapkan strategi Kebo Ijo dalam pertarungan perebutan kekuasaan di Indonesia.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H