Megawati berakhiran huruf T dalam khasanah huruf Jawa dalam MegawaTi. Susilo Bambang Yudhoyono pun berakhir dengan N+O maka SBY sebenarnya mengulangi SoekarNO dan SoeharTO dalam konsep NOTO. Nah, Joko Widodo memenuhi unsur O dalam bunyi Joko dan Widodo. Lalu kenapa Prabowo Subianto tidak menjadi presiden RI ke-7 sedangkan namanya mengandung Wo dan To? Woto artinya wujud dalam bahasa Jawa yang keluar dari konsep NOTO.
Dan, tidak semua orang yang memiliki nama berakhiran hurug O, A, N, T, E, G, R akan menjadi presiden RI, bukan? Namun sekarang lebih jelas lagi bahwa orang Indonesia yang memiliki nama dengan bunyi atau akhiran huruf O, A, N, T, E, G, R memiliki kesempatan lebih besar menjadi presiden RI.
Jadi, sekali lagi Prabowo tidak akan melengkapi ramalan Jayabaya seperti yang diuraikan di atas dan juga uraian Ki Sabdopanditoratu terdahulu yang menyebut kegagalan Prabowo memenuhi prasyarat Jayabaya. Jadi siapapun yang memiliki nama dengan bunyi atau akhiran huruf O, A, N, T, E, G, R memiliki kesempatan lebih besar menjadi presiden RI. Ninoy N KarundenG? Bagaimana dengan Anda, cocokkah dengan ramalan Jayabaya versi terbaru menurut Ki Sabdopanditoratu?
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H