Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

DPR, MPR, Jokowi-Prabowo Cermin Perebutan Kekuasaan di Jawa Zaman Pajang-Mataram

7 Oktober 2014   16:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:04 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisruh Jokowi-Prabowo saat ini adalah perlambang dan gambaran mulai berdirinya kerajaan Mataram. Ketika rencana pendirian Pajang sebagai batu loncatan untuk mendirikan Mataram, maka Kerajaan Pajang sebagai kelanjutan Kerajaan Demak dilemahkan. Berbagai pembunuhan politik dianggap sah. Kematian Arya Penangsang oleh ditutupi yang pada akhirnya Jaka Tingkir yang naik menjadi raja dengan gelar Sultan Hadiwijaya. Tahap berikutnya, pembunuh Arya Penangsang yakni Suatawijaya akhirnya menjadi Raja Mataram pertama dengan gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo ing Ngalaga Sayidin Panatagama Khalifatullah - yang menggambarkan keterkaitan dengan peradaban Arab sebagaimana dijelaskan di atas.

Sejarah Pajang-Mataram menggambarkan catatan sejarah untuk masa kini terkait strategi melemahkan Jokowi dan menguatkan Prabowo yang dijadikan sasaran perantara untuk mendudukkan Prabowo secara illegal tercermin dalam sejarah. Dalam sejarahnya, Jokowi mirip dengan Joko Tingkir dan Prabowo dimiripkan dan diasosiasikan oleh pendukungnya di koalisi permanen sebagai Sutawijaya.

Joko Tingkir (Sultan Hadiwijaya) dipaksa atas permintaan legal Ki Ageng Pamanahan yang memaksa penyerahan tanah perdikan Mentaok di Kota Gede di Kadipaten Mataram sebagai dasar pemerintahan otonomi. (Prabowo mengatur UU MD3 yang dijadikan dasar untuk naiknya Prabowo melalui sidang MPR untuk memakzulkan Jokowi, lalu menaikkan Prabowo sebagai presiden: pasal 51 ayat 2 UUD 45).

Ki Ageng Pemanahan, Ki Juru Mertani, dan Ki Panjawi (DPR, MPR, DPD) adalah ahli setrategi untuk mendirikan Kerajaan Mataram - Mataram sebelumnya hanya kadipaten (Gerindra partai kecil) di bawah Pajang. Tujuan sebenarnya dari ketiga orang tersebut adalah mendudukkan Sutawijaya (Prabowo) yang sebenarnya sebagai pembunuh Arya Penangsang - musuh Jaka Tingkir (Jokowi).

Kesamaan sejarah tentang keturunan Jokowi yang langsung dari Brawijaya V dan Prabowo dari Hamengkubuwono II telah menunjukkan perbedaan sikap dan sifat yang sudah penulis tuliskan dalam artikel sebelum-sebelumnya. Tentang pengaruh Arab (Jokowi keturunan Kyai Abdul Jalal I) dan Tiongkok jelas dari keturunan Brawijaya V yang bernama Jin Bun atau Raden Patah, Prabowo pun tak salah sebagai keturunan Tionghoa juga sebagai kelanjutan keturunan Mas Jolang yang jika ditarik berketurunan Hamengkubuwono II - yang membuat kisruh dan tak berprestasi di Mataram. Jadi kedua-duanya memang memiliki darah keturunan Tionghoa. Maka menjadi benar bahwa yang terkait dengan Tiongkok, Arab dan India yang akan menjadi penguasa di Nusantara.

Jadi, proses politik dan skenario di DPR, MPR sesuai pasal 51 ayat 2 UUD 45 untuk memakzulkan Jokowi dan mendudukkan Prabowo sebagai presiden sudah merupakan sejarah yang dicoba untuk diulang. Akankah skenario pendirian Mataram (mendudukkan Prabowo sebagai presiden oleh MPR) dengan menghapus kekuasaan Pajang (pemakzulan Jokowi oleh MPR) terwujud? Dan, akankah rakyat Indonesia diam seperti diamnya rakyat Pajang dan Mataram dalam menghadapi persaingan dua bendoro Jawa ini?

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun