Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Bentuk Kabinet Senin dan Pembicaraan Jokowi-Prabowo dan Ical Ulasan Ki Sabdopanditoratu

25 Oktober 2014   15:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:47 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari kedua pertemuan Jokowi dan Ical serta Prabowo tersebut, ditambah gonjang-ganjing penentuan menteri kabinet Jokowi yang meninggalkan Mega dengan meminjam tangan KPK, Jokowi tengah menciptakan mitos dan kekuasaan dirinya. Hal ini diapresiasi oleh Ical dan Prabowo bahwa Jokowi bukanlah ‘boneka' Mega. Pesan sama disampaikan oleh Prabowo dan Ical kepasa Fadli Zon dan Setya Novanto di DPR agar menahan diri.

Sementara Fahri Hamzah dan Hidayat Nur Wahid dibiarkan tanpa informasi terkait pembicaraan antara Prabowo-Jokowi dan Ical-Jokowi. Politik devide et impera diperankan lagi yakni: Jokowi tak menyambangi Hidayat Nur Wahid.

Jadi isi pembicaraan Ical dan Prabowo dengan Jokowi secara terpisah adalah upaya Jokowi meyakinkan kedua orang tersebut terkait realita kekuasaan Jokowi dan tuntutan masyarakat yang Jokowi harus kendalikan dan Ical serta Prabowo cermati dan kendalikan di DPR dan MPR: kompromi politik-hukum-kekuasaan ala Jokowi yang disetujui mereka bertiga dalam tahap ini.

Tentang penundaan pembentukan kabinet yang melibatkan KPK, secara simetris meyakinkan kepada Ical dan Prabowo tentang kekuatan dan strategi Jokowi yang bahkan berani ‘menyingkirkan Mega' - meski dengan konsekuensi politik yang belum diketahui. Ical dan Prabowo mengapresiasi ‘kekuatan kekuasaan Jokowi' dan saling menghormati. Selain itu alasan perhitungan Jawa dilarang mendahului 1 Suro dan hari tepat adalah Senin, Selasa Rabu pekan depan. Itu terawangan Ki Sabdopanditoratu yang tak pernah salah dalam meramalkan kejadian selama ini.

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun