Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ical Lawan Yorrys = Prabowo Lawan Jusuf Kalla Tamsil Perseteruan Golkar dalam Sejarah Pajang-Mataram

7 Desember 2014   15:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:52 1834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Para pendukung Ical lainnya adalah para pengusaha yang memberikan dukungan setengah hati kepada Prabowo dan Ical yang gagal berkuasa di pemerintahan. Para pengusaha melakukan eksodus mendukung Jokowi-JK yang memiliki kekuasaan riil, nyata dan berkuasa. Para pengusaha adalah individu yang memerhitungkan dukungan dengan manfaat ekonomi: tak ada makan siang gratis adalah motto pengusaha. Maka jika tak mendapatkan apa-apa dengan mendukung Ical dan Prabowo, maka para pengusaha akan kabur.

Dukungan Jusuf Kalla paralel dengan dukungan politik yang dimiliki JK sebagai kader Golkar yang memiliki pengaruh sebagai Wakil Presiden RI. JK adalah politikus ulung yang menjadi satu-satunya wakil presiden yang menjabat dua kali - kayak nggak ada orang lain saja hehehe. Pengaruh nasihat JK ini diberikan kepada Agung Laksono, Priyo Budi Santoso - yang memiliki kepentingan berlindung dari kasus hukum yang disebut melibatkannya terkait kasus korupsi Al Qur'an Zulkarnaen Djabbar, dan Yorrys Raweyai di Semarang pada tanggal 3 Desember 2014.

Gelombang dukungan kepada Munas Yorrys ini akan kuat karena MKGR, Kosgoro, Soksi, AMPG, mendukung Munas Ancol. Dukungan yang terpecah itu juga diberikan oleh Siswono, Suhardiman, dan berbagai tokoh lainnya kepada Yorrys. Seperti kisah menangnya Ki Juru Martani yang didukung oleh para wali (yang dianggap legitimasi) dan kekalahan Arya Penangsang kemenangan strategi Jusuf Kalla mendukung Yorrys yang didkung oleh Pemerintah (baca: Mendagri dan Kemenhukum HAM) dan kekalahan Ical pun tergambarkan parallel. Jelas Pemerintah akan mendukung Yorrys dan membiarkan Golkar versi Ical berjuang di pengadilan seperti PPP yang terpecah dan yang mendukung Jokowi yakni kubu Romi didukung.

Jadi, tamsil sejarah Pajang-Mataram terjadi lagi menurut uraian Ki Sabdopanditoratu, Ical dengan Munas Bali merupakan langkah awal tersingkir dari politik atau awal perpecahan Golkar yang akan menghancurkan Golkar secara keseluruhan. Dan, peran perpecahan itu hanya menguntungkan Jusuf Kalla sebagai arsitek (baca: Ki Juru Martani) dan menghancurkan Prabowo dengan koalisinya (baca: Arya Penangsang dengan Sultan Kudus dan Sultan Pajang yang akhirnya dilemahkan pula). Akhirnya yang berdiri malah Mataram dengan strategi dan ahlinya Ki Juru Martani (baca: Pemerintahan Jokowi-JK menguat dengan ahli strategi dan arsiteknya JK).

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun