Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Remehkan Jokowi, Akar SBY dan Prabowo Bangun Koalisi Ilusif-Delusif

10 Desember 2014   22:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:35 2811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi bersih. Jokowi tegas. Jokowi berani bertindak membongkar masalah secara lugas. Dan arah ketegasan tanpa kompromi ini menjadi pedoman banyak pihak untuk menentukan langkah merapat ke kelompok yang berkuasa. Dan yang berkuasa itu adalah Jokowi.

Pola pikir SBY dengan seluruh gerombolannya seperti Ical, Prabowo, Suryadharma Ali, Hatta Rajasa, dengan upaya memermainkan kekuatan dan kekuasaan ilusif dan delusive dengan mengangkat Prabowo sebagai Putra Mahkota yang didukung oleh gembar-gembor hukum tata negara oleh Yusril Ihza Mahendra sebagai penyokong koalisi Prabowo ternyata tak membuahkan hasil dan tak mengusik Jokowi. Malahan konsilidasi kekuatan dan cengkeraman Jokowi ke kekuasaan semakin kencang.

Jadi, karena untuk (1) bargaining position berupa koalisi Prabowo beranggotakan SBY, Ical, Prabowo, Hatta, SDA dan kelompoknya membangun tembok oposisi waton suluyo alias WTS yang bertujuan mengorek-orek setiap keputusan Jokowi, (2) SBY dan kelompoknya dalam koalisi Prabowo terkecoh dengan telak dalam alam ilusi dan delusi mengganggap Prabowo memiliki kekuatan, padahal Prabowo adalah kereta reot yang dinaiki oleh para penumpang yang sama sama gelap tanpa penerangan menuju ke titik tanpa kejelasan.

Tampaknya kini kesadaran itu mulai muncul - yang harus dibuktikan pada Januari 2015 - tentang betapa koalisi Prabowo termasuk Prabowo sebagai Putra Mahkota adalah kekuatan ilusif dan delusive yang tak layak diperjuangkan untuk menutupi kasus hukum yang membelit banyak koruptor di lingkaran koalisi Prabowo. Kekalahan koalisi Prabowo sudah tampak sebulan belakangan dan tinggal menunggu waktu kehancurannya. Penyebabnya?
SBY dan para pentolan koalisi Prabowo meremehkan dan lupa bahwa Jokowi berkuasa dan memiliki wewenang memerintah, sedangkan Prabowo tanpa kekuasaan selain kekuasaan dalam bentuk fiksi delusive dan illusive.

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun