Maka, melalui Agung Laksono dan Yorrys Raweyai, para pengusaha dan anggota DPR menginginkan perubahan haluan menjadi mendukung Jokowi. Hal inilah yang membuat Golkar sebagai partai pendukung utama koalisi Prabowo yang pertama harus dilumpuhkan. (Selain itu penggiringan Partai Demokrat agar menjadi partai penyeimbang dan bukan koalisi Prabowo dengan ancaman kasus Century dan Hambalang yang menyandera SBY.)
Koalisi Prabowo menyerah? Tidak. Skenario berikutnya adalah membangun imajinasi bahwa pemerintahan Jokowi-JK lemah. Caranya? Mengritisi semua kebijakan dan setiap titik kecil kelemahan apapun yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dikritisi. Istilahnya WTS waton suloyo alias asal berbeda. Maka perhatikan ucapan Fadli Zon, Fahri Hamzah, Idrus Marham, Hidayat Nur Wahid, Ibas, Muhammad Taufik, dst yang isinya tidak esensial. Agenda koalisi Prabowo sekarang cuma merecoki dan menjadi kerikil kecil di tengah jalan yang tak dilalui manusia. Itu karena koalisi Prabowo benar-benar telah tamat.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H