Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

AirAsia QZ 8501, Anwar Ibrahim, MH 370, dan MH 17: Peringatan bagi Bangsa Malaysia

28 Desember 2014   21:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:17 2407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AirAsia QZ 8501 diyakini akan ditemukan cepat di laut Timur Belitung. Peristiwa musibah hilangnya pesawat MH 370 dan diikuti dengan ditembak jatuhnya MH 17 di Ukraina dan dilanjutkan dengan hilangnya AirAsia QZ 851 saat ini menjadi bahan renungan mendalam. Apakah serangkaian musibah itu terkait dengan perlakuan bangsa Malaysia terhadap Datuk Anwar Ibrahim menurut ilmu numerology? Mari kita telaah dengan kesedihan mendalam dan ingat log out.

Malaysia sebagai sebuah bangsa yang menjunjung tinggi ajaran agama, bahkan sampai memonopoli dan melarang penggunaan kata Allah bagi selain Muslim Malaysia, seharusnya menyadari bahwa setiap peristiwa adalah pesan kepada sebuah bangsa. Tak pernah ada dalam sejarah penerbangan sebuah bangsa kehilangan 3 pesawat dalam satu tahun. KI Sabdopanditoratu telah menghitung kaitan perlakuan politik bangsa Malaysia terhadap Datuk Anwar Ibrahim, dengan berbagai tuduhan rekayasa politik-hukum, dan kaitannya secara perhitungan numorologi kecelakaan MH 370, MH 17, dan QZ 8501.

Kisah jatuhnya dan hilangnya MH 370 sangat dekat dengan upaya Malaysia menghalangi kembalinya Datuk Anwar Ibrahim dalam kancah politik Malaysia. Demikian pula ditembak-jatuhnya MH 17 juga dekat dan serangkaian dengan pasca klaim pengadilan Malaysia yang memonopoli nama Allah hanya boleh digunakan oleh Muslim.

Sebagaimana diketahui, alam memerlukan keseimbangan. Keseimbangan baik dan buruk selalu minta digenapi. Ada kanan, ada kiri. Ada dzalim ada saleh. Keseimbangan dibutuhkan untuk menyelamatkan MH 370 dan MH 17, caranya adalah menyelamatkan Datuk Anwar Ibrahim sebagai penyeimbang dengan cara menyelamatkan dari hukuman pengadilan.

Namun, ternyata angka Datuk Anwar melebihi yakni 3, dan pengadilan Malaysia secara alamiah tetap menghambat keadilan terhadap Datuk Anwar yang menyebabkan diperlukan penerbangan lain untuk menggenapi angka 9, yakni QZ 8501. Klop angka menjadi 9, yakni MH 370 = 4 ditambah MH 17 = 3 dan QZ 8501 = 2, total 9. Sempurna.

Berdasarkan perhitungan ahli numorologi Ki Sabdopanditoratu, angka-angka dalam nomor penerbangan MH 370 = 4, MH 17 = 3, AirAsia QZ 8501 = 2, sementara angka kelahiran Datuk Anwar Ibrahim adalah 10+08+1974 = 3. Kasus disingkirkannya Datuk Anwar Ibrahim dari dunia politik selama tahun 2014 dengan tuduhan baru dan banding menyebabkan ketidakseimbangan dalam kasus kecelakaan pertama yakni MH 370 dan MH 17 yang baru menghasilkan angka 7.

Datuk Anwar Ibrahim sendiri yang berjuang terus di pengadilan dengan berbagai tuduhan baru hanya memiliki angka penggenapan 10-08-1947 = 3. Artinya, ketika kasus Datuk Anwar diangkat lagi, penggenapan angka sempurna tak tercapai. Jika Datuk Anwar akan dijadikan korban politik, maka Datuk Anwar melebihi angkanya yakni 3.

Yang dibutuhkan dalam penggenapan derita pedzoliman pengadilan terhadap Datuk Anwar Ibrahim adalah angka 2. Maka yang paling tepat untuk menggenapinya adalah angka 2. Untuk menjadi angka 9-7 maka yang tepat adalah QZ 8501. Jadi, MH 370 + MH 17 + QZ 8501 = 9, angka penggenapan untuk perlakuan kedzaliman terhadap Datuk Anwar Ibrahim.

Maka mari kita semoa berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT, agar bangsa Malaysia diberi hidayah dan mara bahaya dan malapetaka serta musibah dijauhkan dari bangsa Malaysia. Semoga dibukakan hati bangsa Malaysia untuk bisa melihat siang berupa siang, malam berupa malam, pagi berupa pagi, dan bukan seperti saat ini bangsa Malaysia masih susah melihat perbedaan antara demokrasi dan hipokrisi, antara siang dan malam, antara kalah dan menang, antara peringatan Allah dan fenomena. Tak lupa berdoa agar segera pesawat MH 370 dan QZ 8501 segera ditemukan, seturut dengan keadilan terhadap Datuk Anwar Ibrahim yang menggoncang keseimbangan numerology musibah di Malaysia.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun