Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jokowi Tunjuk Budi Gunawan dan 10 Hakikat Politik yang Awam Tak Paham

12 Januari 2015   00:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:21 3294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budi Gunawan dan Jaksa Agung Prasetyo jika memang tidak memiliki integritas atau integritasnya diragukan, justru itu langkah tepat. Dengan kondisi seperti itu, justru politik devide et impera bisa diterapkan. Untuk membersihkan minyak, maka diperlukan sabun yang mengandung minyak. Budi Gunawan yang mendapatkan kesempatan dan dianakemaskan dan diharapkan akan mampu memberantas teman-temannya sendiri sebagai sifat politik yang dalam pelaksanaannya selalu ada yang dianak-emaskan dan dikorbankan.

Keenam, penunjukan Budi Gunawan dan Prasetyo pun memang ditujukan untuk memerlemah oposisi dan kompromi politik agar koalisi Prabowo jinak. Buktinya sekarang mereka lebih jinak. Hanya koar-koar Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang menjadi bahan dagelan karena sesungguhnya memang Fadli Zon dan Fahri Hamzah diperlukan untuk menjadi penggembira tentang hakikat politik yang Fadli dan Fahri tak mampu untuk memahami.

Ketujuh, juga penunjukan Budi Gunawan dan Prasetyo ditujukan untuk membersihkan koneksitas penanganan pelanggaran hukum di masa SBY, dengan Jaksa Agung dan Kapolri yang sama-sama baru yang memenuhi kepentingan untuk menjalankan 5 strategi Jokowi.

Oleh karena itu, langkah Presiden Jokowi menunjuk Budi Gunawan adalah langkah tepat untuk mendukung percepatan penguasaan politik yang lebih kuat - agar di DPR nanti hanya menyisakan dua orang Fahri Hamzah dan Fadli Zon dengan dua partai yang saling setia: Gerindra dan PKS. Hal ini sangat disadari karena Jokowi amat paham dengan 10 hakikat politik di atas.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun