Budi Gunawan dan Jaksa Agung Prasetyo jika memang tidak memiliki integritas atau integritasnya diragukan, justru itu langkah tepat. Dengan kondisi seperti itu, justru politik devide et impera bisa diterapkan. Untuk membersihkan minyak, maka diperlukan sabun yang mengandung minyak. Budi Gunawan yang mendapatkan kesempatan dan dianakemaskan dan diharapkan akan mampu memberantas teman-temannya sendiri sebagai sifat politik yang dalam pelaksanaannya selalu ada yang dianak-emaskan dan dikorbankan.
Keenam, penunjukan Budi Gunawan dan Prasetyo pun memang ditujukan untuk memerlemah oposisi dan kompromi politik agar koalisi Prabowo jinak. Buktinya sekarang mereka lebih jinak. Hanya koar-koar Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang menjadi bahan dagelan karena sesungguhnya memang Fadli Zon dan Fahri Hamzah diperlukan untuk menjadi penggembira tentang hakikat politik yang Fadli dan Fahri tak mampu untuk memahami.
Ketujuh, juga penunjukan Budi Gunawan dan Prasetyo ditujukan untuk membersihkan koneksitas penanganan pelanggaran hukum di masa SBY, dengan Jaksa Agung dan Kapolri yang sama-sama baru yang memenuhi kepentingan untuk menjalankan 5 strategi Jokowi.
Oleh karena itu, langkah Presiden Jokowi menunjuk Budi Gunawan adalah langkah tepat untuk mendukung percepatan penguasaan politik yang lebih kuat - agar di DPR nanti hanya menyisakan dua orang Fahri Hamzah dan Fadli Zon dengan dua partai yang saling setia: Gerindra dan PKS. Hal ini sangat disadari karena Jokowi amat paham dengan 10 hakikat politik di atas.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H