Nawacita, sebuah istilah yang banyak menjadi pergunjingan akhir-akhir ini dengan intensitas yang nampaknya semakin banyak. Karena intensitasnya yang semakin banyak, Nawacita seakan menjadi komoditas politik yang efektif dan efisien. Pola yang dimainkan pun sederhana, hanya menjadi penadah atas janji-janji Jokowi di masa kampanye. Namun sebenarnya apa Nawacita itu? Apakah sekedar komoditas politik atau memang indikator keberhasilan politik kubu pemerintah?
Apakah Nawacita itu?
Nawacita secara etimologis dapat dijabarkan sebagai 'nawa' yang berarti sembilan dan 'cita' yang berarti tujuan atau capaian, sehingga Nawacita dapat terangkum dalam kata "Sembilan Tujuan Pemerintahan Jokowi-JK". Hal ini berarti Nawacita mengandung sebuah esensi dari indikator capaian pemerintah dalam masa kepemimpinannya. Dan tak bisa dipungkiri bahwa Nawacita akan terus menjadi tuntutan rakyat, baik yang mendukung pemerintah maupun oposisi. Karena Nawacita tak ubahnya janji Jokowi kepada rakyat seluruh Indonesia.
Namun kita juga harus mencermati dan mengerti apa itu Nawacita, apa yang terkandung di dalamnya dan sejauh apa capaian yang telah selesai dalam pelaksanaannya. Maka dari itu, artikel ini akan mengadopsi isi dari Nawacita yang kami adopsi dari Kompas.com.
Berikut inti dari Sembilan program tersebut yang disarikan dari situs www.kpu.co.id :
1. Â Â Â Menghadrikan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada selutuh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktf, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
2. Â Â Â Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
3. Â Â Â Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Â Â Â Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Â Â Â Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.
6. Â Â Â Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Â Â Â Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Â Â Â Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
9. Â Â Â Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
Uraian berikut adalah isi dari Nawacita Jokowi. Hal yang dijanjikannya selama pemerintahannya berlangsung. Hal yang dapat menilai kinerjanya sebagai presiden
 Yang pasti Nawacita masihlah belum sempurna. Masih banyak cacat cela yang terlihat di permukaan maupun tidak. Nawacita masih perlu diupayakan sampai 2019 dan merupakan tugas kita sebagai Warga Negara Indonesia untuk mengawalnya.
"Tidak ada satu pemimpin pun yang sempurna dalam segala bidang. Ada beberapa instrumen yang mengambil peran di dalamnya dan rakyat adalah salah satunya."
Author : Mahasiswa Bodoh
Untuk artikel lengkapnya bisa klik di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H