Mohon tunggu...
Nino Histiraludin
Nino Histiraludin Mohon Tunggu... profesional -

Mencoba membagi gagasan. Baca juga di www.ninohistiraludin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Permainan Timnas di AFF Memalukan!

26 November 2014   03:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:50 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak tahu apa yang ada di pikiran pemain Timnas Indonesia saat bertanding melawan Phillipina dalam AFF Cup sehingga kalah 0-4. Pemain kita seperti kalah segalanya, dan layaknya bukan pemain bola. Mungkin saya terlalu emosional dan sangat marah melihat permainan tadi. Dibandingkan lawan Vietnam jauh lebih buruk.

Ini bukan soal hasilnya namun apa yang ditunjukkan oleh mereka seakan-akan mereka bukan orang pilihan. Alasan yang terlontar karena pelatihan yang mepet waktunya ya pemain yang ga bisa gabung dicoret. Memberi dispensasi pada mereka yang dianggap pemain bintang namun ketika dipertandingan resmi malah merugikan lebih baik coret saja.

Kenapa harus menunggu pemain Persib dan Persipura bila di AFF hasilnya tetap begini? Mereka itu kan pemain Timnas, apa ya seperti pemain amatiran yang dikumpulkan harus butuh waktu. Pemain eropa terbiasa dikumpulkan seminggu sebelum laga resmi di kualifikasi Piala Dunia atau Eropa mainnya tetap bagus.

Kerjasama kelihatan baik dan terlihat motivasi demi membela negara. Philipina menurut saya bermain tidak istimewa lha passing atau kontrol bola saja sering lepas. Sialnya pemain Timnas kita malah lebih parah. Hampir selama 90 menit pertandingan saya melihat para pemain Indonesia menendang bola asal Jauh Dari Gawang.

Lihat saja kontrol, passing, dribling, heading bola tidak saja didepan gawang bahkan didaerah pertahanan juga buruk. Gol pertama tercipta dari kesalahan sang kapten Firman Utina menjatuhkan lawan di kotak pinalti. Gol kedua terjadi karena bebasnya pemain lawan dalam menendang bola dari jarak jauh. Kurnia Meiga sebagai kiper terlihat tak siap.

Gol ketiga lebih-lebih, seperti pemain Timnas yang tak tahu peraturan sepak bola. Sudah jelas-jelas bola tak bisa dipegang kiper karena terkena pemain kita, mereka sibuk memprotes wasit. Sedangkan pemain Philipina langsung menceploskan bola ke gawang setelah diberi umpan temannya. Gol keempat tak kalah tragisnya, kemelut didepan gawang tapi 3 pemain philipina berdiri bebas.

Pemain Timnas puluhan kali melakukan long passing atau umpan jarak jauh yang sejak lawan Vietnam sama sekali tak berhasil. Kini menghadapi lawan yang memiliki badan lebih tinggi malah diulangi lagi. Hampir sepanjang 90menit tak ada salah satu umpan itu berhasil.

Bagi saya kalau tohpun harus kalah tidak masalah apabila pemain menunjukkan kerja kerasnya. Tapi dalam 2 kali pertandingan tidak ada kerjasama yang baik. Bahkan menurut saya pemain seperti asal membuang bola jauh dari gawang saja. Riedl dan PSSI menurut saya salah namun tidak bisa sekedar meminta maaf begitu saja.

Ke depan, rekrutlah seorang psikiater untuk turut melakukan test motivasi. Sehingga pemain timnas tidak sekedar bagus dalam skill, sehat (tidak cedera), cerdas (punya visi bermain), bisa bekerja sama serta lolos test psikologi untuk nilai motivasi membela negara. Bermain bola itu tidak hanya menendang, mengoper, menghalau, maupun menceploskan bola. Tapi juga memiliki jiwa atau harga diri bila perjuangan mereka sangat dinantikan jutaan rakyat.

Sebaiknya para pemain Timnas yang malam ini diturunkan melawan Philipina, bertanggungjawab dengan tidak lagi bersedia masuk Timnas di event mendatang. Permainan anda memalukan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun