Mohon tunggu...
Nino Histiraludin
Nino Histiraludin Mohon Tunggu... profesional -

Mencoba membagi gagasan. Baca juga di www.ninohistiraludin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kembalikan Kedaulatan Pasar Ditangan Pedagang

19 Desember 2014   23:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:56 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini pengelolaan pasar dilakukan oleh pengelola pasar atau kepanjangtanganan dinas terkait. Dan mereka sebagai pengelola murni tidak ada yang merangkap sebagai pedagang. Akibatnya seringkali kepentingan pedagang terabaikan. Terutama dalam hal penataan kios maupun los di pasar rakyat. Yang paling terlihat ketika pasar rakyat harus direnovasi.

Entah renovasi karena terbakar, sudah rapuh atau memang bangunan baru. Sudah saatnya pedagang mendapat semacam "tempat" untuk bersama-sama menata pasar yang lebih tepat. Bisa kita bayangkan kenapa banyak pasar tertata tidak rapi, semrawut,  kumuh dan hal yang tidak menyenangkan lainnya. Sebabnya ya karena aspirasi pedagang tidak didengar.

[caption id="attachment_342071" align="aligncenter" width="350" caption="Kalau banyak pembeli, pedagang senang"][/caption]

Padahal dalam menata pasar, merenovasi, memperbaiki atau kegiatan lain sumber dananya ya dari pajak atau retribusi masyarakat, salah satunya dari pedagang pasar. Sudah waktunya pedagang maupun konsumen dilibatkan dalam pengambilan kebijakan yang terkait pasar. Entah fisik bangunan, pengenaan tarif, penataan pedagang maupun kebijakan seputar pasar.

Idealnya ada semacam forum bersama bukan hanya dinas terkait saja. Bukankah mereka punya hak? Dan juga selama ini mereka yang menjalani atau melakukan aktivitas di pasar? Mestinya ada semacam forum pedagang dan konsumen yang bertemu secara rutin dengan pengelola pasar. Banyak hal yang bisa dibahas dalam forum ini.

Hal kedua yang juga tepat untuk diimplementasikan adalah transparansi pendapatan dari retribusi pasar. Kenapa hal ini penting? Pasar harus dilihat sebagai sebuah komunitas yang bisa disandingkan dengan desa, sekolah, atau lainnya. Pasar juga harus punya perencanaan, visi pengembangan pasar serta rencana bagaimana mereka bertahan ditengah arus modernisasi.

[caption id="attachment_342073" align="aligncenter" width="486" caption="Potensi pemasukan parkir yang luar biasa"]

1418982060728863606
1418982060728863606
[/caption]

Ada 4 stakeholders penting di pasar rakyat yakni Pemerintah dalam hal ini diwakili pengelola, Pedagang (baik kios, los maupun PKL sekitar pasar), konsumen serta warga yang memang tinggal diseputar pasar. Merekalah yang merencanakan sebuah visi besar kemana pasar akan dikembangkan dan harus bertahan.

Nah dalam perencanaan itu tentu dibutuhkan pemetaan potensi anggaran. Maka dari itu penting kiranya mentransparansikan perolehan pendapatan dari pasar. Ada 3 sumber pendapatan yang bisa diperoleh yaitu retribusi pasar, fasilitas MCk serta parkir. Menarik apabila setiap hari ada rekapitulasi pendapatan secara total bisa dipampangkan dilokasi strategis sehingga stakeholders pasar menjadi tahu.

Selain rekap harian, ada mingguan dan bulanan. Semacam laporan singkat infaq disebuah masjid. Dari pendapatan tersebut misalnya berapa yang memang disetorkan ke Pemda dan berapa dialokasikan bagi perwakilan pedagang dan pengelola. Untuk perwakilan pedagang bisa ditempatkan sebagai pengawas penggunaan dana oleh pengelola.

[caption id="attachment_342074" align="aligncenter" width="488" caption="Toilet yang bersih membuat pengunjung pasar merasa nyaman"]

14189821141147982237
14189821141147982237
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun