Taktik Tim: PSM Makassar, di bawah asuhan pelatih Bernardo Tavares, menggunakan formasi 4-3-3 yang ofensif. Taktik ini memungkinkan mereka untuk mendominasi penguasaan bola dan menyerang dengan cepat. Di sisi lain, Borneo FC, di bawah pelatih Pieter Huistra, menerapkan formasi 4-2-3-1 yang fleksibel, menekankan pada transisi cepat dari bertahan ke menyerang.
Moments Penting: Pertandingan ini penuh dengan momen-momen penting yang menentukan hasil akhir. Gol pertama dicetak oleh Latyr Fall dari PSM Makassar pada menit ke-23, memanfaatkan umpan silang dan menanduk bola dengan sempurna ke pojok kanan atas gawang. Borneo FC menyamakan kedudukan melalui Stefano Lilipaly pada menit ke-56 dengan tembakan keras dari luar kotak penalti. Gol penentu kemenangan bagi PSM Makassar dicetak oleh Rizky Pratama pada menit ke-79, memanfaatkan situasi kemelut di depan gawang Borneo FC.
Performa Pemain
PSM Makassar:
Latyr Fall: Menunjukkan kelasnya sebagai penyerang tajam dengan mencetak gol pembuka. Fall terus menekan lini pertahanan Borneo FC dengan pergerakan cerdas dan tembakan akurat.
Abdul Rahman: Berperan sebagai playmaker di lini tengah, Rahman mengatur aliran bola dan memberikan umpan-umpan kunci kepada penyerang.
Rizky Pratama: Tampil solid di lini belakang dan mencetak gol kemenangan yang krusial.
Borneo FC:
Stefano Lilipaly: Menjadi pemain kunci dengan mencetak gol penyama kedudukan. Lilipaly menunjukkan kemampuan teknis yang tinggi dan selalu menjadi ancaman bagi pertahanan PSM Makassar.
Leo Gaucho: Memimpin pertahanan dengan tegas, memastikan tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh lawan.
Mario Peralta: Meskipun tidak mencetak gol, Peralta menjadi ancaman utama bagi pertahanan PSM Makassar dengan pergerakan dan kecepatan yang mengesankan.