Mikel Arteta, manajer Arsenal, menggunakan formasi 4-3-3 yang menitikberatkan pada penguasaan bola dan pressing tinggi. Strategi ini terbukti efektif, dengan Arsenal mampu mendominasi permainan sejak awal. Arteta menginstruksikan para pemainnya untuk bermain agresif dan menekan lawan di daerah pertahanan mereka, membuat West Ham kesulitan untuk membangun serangan.
Kunci keberhasilan Arsenal terletak pada pergerakan tanpa bola yang dinamis dan umpan-umpan cepat yang mampu membongkar pertahanan West Ham. Para pemain sayap seperti Saka dan Trossard terus meneror lini pertahanan lawan dengan kecepatan dan kreativitas mereka.
Kelemahan Tim Lawan
West Ham tampak kesulitan dalam marking dan transisi dari bertahan ke menyerang. Pertahanan mereka sering kali meninggalkan celah yang dieksploitasi oleh para pemain Arsenal. Dalam beberapa situasi, marking yang buru-buru menyebabkan kekacauan di lini belakang, memberikan Arsenal kesempatan untuk mencetak gol dengan mudah.
Selain itu, kecelakaan yang mengakibatkan penalti menjadi titik balik yang mempengaruhi mental tim. Kesalahan individu dan kurangnya koordinasi di lini pertahanan membuat West Ham harus membayar mahal di pertandingan ini.
Performa Kiper
Lukasz Fabianski, kiper West Ham, tampil baik meskipun harus kebobolan lima gol. Beberapa penyelamatan penting yang dilakukan olehnya menghindarkan West Ham dari kekalahan yang lebih besar. Namun, tekanan bertubi-tubi dari serangan Arsenal membuatnya kewalahan. Fabianski menunjukkan keuletan dan ketenangan yang patut diapresiasi dalam situasi yang sulit.
Dampak Pertandingan
Pengaruh pada Klasemen
Kemenangan ini membawa Arsenal naik ke posisi kedua klasemen, hanya terpaut satu poin dari pemuncak liga. Tambahan tiga poin dari kemenangan ini menjadi sangat krusial dalam persaingan ketat di papan atas liga. Selisih gol yang lebih baik juga memberikan keuntungan tambahan bagi Arsenal dalam perburuan gelar.
Di sisi lain, kekalahan ini membuat West Ham tertahan di posisi ke-10, dengan 20 poin. Mereka masih berada di papan tengah klasemen, tetapi performa yang fluktuatif membuat posisi mereka rawan tergeser oleh tim lain yang sedang mengejar.