Mohon tunggu...
suryaning bawono
suryaning bawono Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen di Universitas Jember, Jawa Timur

Dr. Suryaning Bawono adalah peneliti dan dosen ekonomi di Universitas Jember dan STIE Jaya Negara Tamansiswa, Malang. Ia juga menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT. Frost Yunior, Banyuwangi. Dr. Bawono dikenal atas penelitiannya tentang kapital manusia dan pertumbuhan ekonomi, serta memiliki berbagai publikasi terkenal dan penghargaan sebagai peneliti terbaik. Penelitiannya aktif terindex di Scopus, WOS, Google Scholar, ORCID, dan SINTA.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Nasionalisme dan Drama Politik di Indonesia

26 November 2024   22:11 Diperbarui: 26 November 2024   22:11 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme adalah api yang menyatukan, tetapi harus dijaga agar tidak membakar persatuan dengan drama politik 

Nasionalisme di Indonesia telah menjadi salah satu pilar utama dalam membangun identitas bangsa sejak kemerdekaan. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, nasionalisme sering kali terjalin dengan drama politik yang kompleks. Artikel ini akan membahas bagaimana nasionalisme dan drama politik saling mempengaruhi di Indonesia, serta dampaknya terhadap masyarakat dan pemerintahan.

Sejarah Nasionalisme di Indonesia

Nasionalisme di Indonesia berakar kuat pada perjuangan melawan penjajahan. Sejak awal abad ke-20, gerakan nasionalis mulai muncul dengan tujuan mengusir penjajah dan mencapai kemerdekaan. Puncaknya adalah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, yang menandai lahirnya Republik Indonesia. Semangat nasionalisme ini terus berkembang dan menjadi landasan bagi pembangunan negara.

Namun, nasionalisme di Indonesia tidak selalu berjalan mulus. Setelah kemerdekaan, Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk pemberontakan, konflik internal, dan upaya mempertahankan persatuan di tengah keragaman etnis, agama, dan budaya. Dalam konteks ini, nasionalisme sering kali digunakan sebagai alat untuk menyatukan bangsa dan mengatasi perpecahan.

Nasionalisme dan Politik Kontemporer

Dalam politik kontemporer, nasionalisme sering kali menjadi alat yang digunakan oleh para politisi untuk meraih dukungan. Isu-isu nasionalis seperti kedaulatan, identitas nasional, dan kebanggaan terhadap budaya lokal sering kali diangkat dalam kampanye politik. Namun, penggunaan nasionalisme dalam politik juga dapat memicu kontroversi dan konflik.

Salah satu contoh adalah penggunaan isu nasionalisme dalam pemilihan umum. Para kandidat sering kali mengangkat isu-isu nasionalis untuk menarik simpati pemilih, seperti perlindungan terhadap produk lokal, penolakan terhadap intervensi asing, dan kebanggaan terhadap prestasi nasional. Namun, penggunaan isu nasionalisme juga dapat memicu sentimen negatif terhadap kelompok tertentu, terutama jika digunakan untuk menyerang lawan politik atau memecah belah masyarakat.

Drama Politik dan Nasionalisme

Drama politik di Indonesia sering kali melibatkan isu-isu nasionalisme. Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir, isu-isu seperti kedaulatan wilayah, perlindungan terhadap tenaga kerja lokal, dan penolakan terhadap investasi asing sering kali menjadi bahan perdebatan politik. Isu-isu ini sering kali digunakan oleh para politisi untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap kepentingan nasional dan meraih dukungan pemilih.

Namun, drama politik yang melibatkan isu nasionalisme juga dapat berdampak negatif. Misalnya, penggunaan isu nasionalisme untuk menyerang lawan politik atau memecah belah masyarakat dapat memicu ketegangan sosial dan konflik. Selain itu, penggunaan isu nasionalisme yang berlebihan juga dapat mengalihkan perhatian dari masalah-masalah penting lainnya, seperti korupsi, ketimpangan ekonomi, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Dampak terhadap Masyarakat dan Pemerintahan

Nasionalisme dan drama politik di Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan pemerintahan. Di satu sisi, nasionalisme dapat menjadi alat yang efektif untuk menyatukan bangsa dan membangun identitas nasional. Semangat nasionalisme dapat mendorong masyarakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dan mempertahankan kedaulatan negara.

Namun, di sisi lain, penggunaan nasionalisme dalam politik juga dapat memicu konflik dan ketegangan sosial. Misalnya, penggunaan isu nasionalisme untuk menyerang kelompok tertentu atau memecah belah masyarakat dapat memicu ketegangan etnis dan agama. Selain itu, penggunaan isu nasionalisme yang berlebihan juga dapat mengalihkan perhatian dari masalah-masalah penting lainnya, seperti korupsi, ketimpangan ekonomi, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Kesimpulan

Nasionalisme dan drama politik di Indonesia adalah fenomena yang kompleks dan saling terkait. Di satu sisi, nasionalisme dapat menjadi alat yang efektif untuk menyatukan bangsa dan membangun identitas nasional. Namun, di sisi lain, penggunaan nasionalisme dalam politik juga dapat memicu konflik dan ketegangan sosial. Oleh karena itu, penting bagi para politisi dan pemimpin masyarakat untuk menggunakan nasionalisme dengan bijak dan bertanggung jawab, serta fokus pada upaya untuk mengatasi masalah-masalah penting lainnya yang dihadapi oleh bangsa.

Dengan demikian, nasionalisme dan drama politik di Indonesia mencerminkan dinamika yang kompleks dalam pembangunan bangsa. Di tengah tantangan dan peluang ini, penting bagi kita untuk terus beradaptasi dan menemukan cara terbaik untuk memanfaatkan semangat nasionalisme demi kebaikan bersama.

Keterangan : Ilustrasi foto bersumber dari : pojokjakarta.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun