Mohon tunggu...
nining umi nurgianti
nining umi nurgianti Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswa jurusan PBA di UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Resiko dan Komplikasi Saat Persalinan

30 Maret 2015   23:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:46 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi ibu yang hamil, perlu melakukan pemeriksaan dini untuk mengetahui penyakit yang dideritanya agar tidak mengakibatkan komplikasi dan mempengaruhi perkembangan janin bayi maupun pada saat persalinan.

Ketika itu, saya ikut tante pergi ke Bidan Ika Hermanto untuk memeriksa kandungannya. Pada saat itu, bu bidan mengatakan bahwa ada beberapa penyakit maupun resiko yang menimbulkan komplikasi, sehingga bias mempengaruhi perkembangan dan kondisi janin bayi hingga bagaimana proses persalinan nantinya. Bidan Ika yang sehari-hari praktek di Puskesmas setempat menjelaskan tentang sejumlah penyakit yang berpotensi menimbulkan komplikasi dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehamilan serta apakah tindakan pengobatan perlu dimodifikasi bagi pasien yang tengah hamil atau tidak. Berikut uraiannya.

1.Penyakit jantung

Saat hamil, penyakit jantung justru memiliki resiko meningkat. Kesehatan janin sangat bergantung pada suplai oksigen darah ibu, yang mana kebutuhan volume darah akan meningkat sebesar 1,5 pada trisemester pertama.jika kebutuhan itu tidak terpenuhi, bias mengakibatkan pertumbuhan janin bayi tidak normal hingga menyebabkan kematian (still birth) untuk pengobatan, bu Ika mengatakan bahwa obat jantung perlu dimodifikasi bagi ibu hamil.

2.Tekanan darah tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi pre eklamsia-eklamsia (PE dan E). Penyakit ini juga yang paling banyak ditemukan meningkat saat kehamilan. Hal ini bisa menimbulkan resiko seperti kematian bayi saat dilahirkan, lepasnya plasenta bayi saat masih di kandungan, pertumbuhan bayi yang tidak baik atau terlambat (growth retardation).Untuk pengobatan penyakit ini perlu dimodifikasi bagi ibu hamil.

3.Asma

Berdasarkan penelitian, penyakit asma ditemukan memburuk pada 22 persen kasus, menjadi membaik pada 29 persen kasus dan tidak berubah pada 49 persen kasus pada ibu yang sedang hamil. Namun, kebanyakan kehamilan selalu berhasil meski si ibu mengidap asma. Resiko yang bisa ditimbulkan adalah peningkatan kematian perinatal (periode sekitar waktu kelahiran, baik sebelum maupun sesudah) sebanyak dua kali lipat. Untuk pengobatannya, obat asma secara umum aman untuk kehamilan.

4.Diabetes

Kehamilan menyebabkan toleransi kadar gula yang tidak normal (abnormal glucose tolerance) dan menyebabkan kebutuhan insulin. Memiliki resiko yaitu kematian pada bayi saat dilahirkan, lahir cacat dan atau bayi mengalami rendah gula darah dalam beberapa hari pertama dilahirkan (neonatal hypoglycemia).

5.Grande multipara atau hamil yang sudah lebih dari empat kali

Hal ini termasuk dalam kehamilan dengan resiko tinggi pada waktu kehamilan maupun persalinan. Erat kaitannya dengan letak plasenta yang sangat penting sebagai media untuk menyediakan oksigen dan nutrisi bagi janin. Resiko dalam kehamilan antara lain, seperti pendaharan ante partum, plasenta previa atau tertanamnya plasenta pada bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium utri internum sehingga akan menghalangi jalan lajir untuk bayi, juga resiko abortus (keguguran).

Bu Ika juga mengatakan, dalam kondisi si ibu sudah hamil lebih dari empat kali akan menyebabkan bayi mengalami pertumbuhan yang terhambat. Karenanya, bu Ika memperingatkan bahwa perlunya dilakukan deteksi dini terhadap penyakit atau potensi penyakit yang diidap ibu hamil untuk menentukan langkah selanjutnya, khususnya dalam pengobatan sehingga pertumbuhan janin bayi dan persalinan tidak terganggu.

Bagi ibu-ibu hamil, terbukalah, sampaikan dan ceritakan ke dokter atau bidan tentang riwayat penyakit yang pernah dialami, atau mungkin pernah mengalami serangan penyakit baru-baru ini, karena hal ini sangatlah penting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun