Malam beranjak pekat
Bulan sabit mengerjapkan sinarnya
Kita masih berbincang
Berdua
Sepasang cangkir menemani
Aroma kopi masih menari
Dikau berpesan:
Bilaku sampai waktuku pulang,
Izinkan aku berangkat dari pangkuanmu
Lepaskan aku dengan senyum manismu
dan genggam terhangatmu
Bukan dengan raungan tangisan
Setelah itu kalian sibuk berbagi warisan
Bila kusampai waktuku pulang,
Tak perlu banyak alasan
Hanya untuk memuaskan dahaga pikiran
Satu-satunya alasan yang masuk akal
rindu yang tak tertahankan pada rumah asal
Dan ...Fajar pun datang
Menjemput malam untuk tidur panjang
Seperti janjimu, seperti pintamu
Kini ...Sewindu tlah berlalu
Sepasang cangkir masih menemani kopi
Mengalunkan aroma cinta
Di ruang perjamuan tak berbatas rasa
Karena bersama
Tak mensyaratkan apa-apa
Bogor 09.07.MMXVI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H