Mohon tunggu...
Nining Iskandar
Nining Iskandar Mohon Tunggu... Penulis - wirausaha

penulis dan konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Parenting

mengukur nilai ekonomis ibu rumah tangga

9 Oktober 2024   03:57 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:06 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Manusia diciptakan oleh Tuhan sudah membawa nilai ekonimis dalam dirinya. Seiring bertambahnya usia dan berkembangnya seseorang dalam segala hal, akan menentukan sebuah nilai yang memiliki kadar investasi bagi dirinya. Nilai ekonomis yang terdapat dalam diri seseorang ditentukan oleh keahlian orang tersebut dalam menguasai sebuah bidang.

Saya tidak akan membicarakan mengenai nilai ekonomis seorang pekerja kantoran atau pengusaha, tetapi nilai ekonomis yang terdapat dalam diri seorang ibu rumah tangga. Menurut saya, perhitungan nilai ekonomis ibu rumah tangga jaaauuh lebih besar daripada nilai ekonomis siapappun dengan segala macam profesi di luar rumah. Sayangnya, nilai ini tidak dapat dikonversikan dengan angka atau nominal dan memiliki banyak digit. Tetapi pengkoversian dari nilai ekonimis seorang ibu rumah tangga dapat dilihat dalam pertumbuh kembangan seorang anak hingga berakhirnya masa kontrak seorang anak di dunia (juga suaminya). 

Pada saat apakah seorang ibu rumah tangga memiliki nilai ekonomis bagi kehidupan rumah tangganya? Sejak memutuskan untuk menikah, seorang perempuan membangun aset berupa investasi-investasi apa saja yang akan dikembangkan. Setelah menikah, mulailah dia menapakkan pondasi asetnya dan juga mulai menginvestasikan segala ilmu yang dibekalkan oleh orangtuanya kepadanya. Disinilah kehidupan  yang dijalani seorang perempuan mulai berubah, dia memulai menurunkan keegoisannya juga keinginannya untuk diri sendiri. Dengan lahirnya seorang anak, maka nilai ekonomis seorang ibu menginjak tangga penghasilan yang lebih bercabang daripada sebelumnya.

Pertumbuhan anak, mulai dari bayi hingga masa kanak-kanak menjadi kunci baik nilai investasinya (bagi dirinya sendiri juga buah hati) maupun nilai ekonomis yang dibentuknya selama sekian tahun. Dan nilai tersebut akan terus bertambah dan bertambah karena sudah menciptakan sebuah sumberdaya manusia yang memiliki potensi. sesuai dengan apa yang diinvestasikan dalam tumbuh kembang anak hingga usia dewasa dan matang. Bhakna ketika Sang anak sudah menikah pun, nilai ekonomis seorang ibu tidak akan pernah hilang ataupun mati.

Banyak permasalahan yang dihadapi dan mencari jalankeluar sebagai solusi merupakan poin tertinggi dalam meniakkan nilainya. Artinya seorang ibu rumah tangga memiliki value yang tiada tara. Yang tidak dapat ditukar dengan apapun. Kalaupun seorang suami atau anak membelikan rumah beserta isinya, itu hanyalah sebuah hadiah bukan mengukur seberapa besar nilai ekonomis Sang ibu. 

Berbagi pengalaman setelah ibu saya meninggalkan begitu banyak kenangan, membuat saya ingin mengajak pembaca untuk menyadari bahwa selama ini, kita memiliki sebuah sosok investor yang luar biasa di dalam keluarga kita. Investor yang tidak pernah tanggung dalam menginvestasikan hidupnya untuk membangun aset0aset kecil agar dapat membentuk sebuah nilai yang dapat diturunkan terus menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun