Mohon tunggu...
Nining Iskandar
Nining Iskandar Mohon Tunggu... Penulis - wirausaha

penulis dan konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Esensi Metamorphosis adalah Kembali menjadi Diri Sendiri

30 September 2024   19:24 Diperbarui: 30 September 2024   19:26 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermetamorfosa ramai-ramai yuk..Kata maetamorfosa mungkin bagi pembaca hanya berarti perbahan dari sesuatu menjadi sesuatu. baik dalam diri kita maupun bagi obyek lainnya. Tetapi menurut saya, tidak sekedar perubahannya yang harus kita amati atau kita pahami. 

Kemarin saya melihat sebuah film kartun, judulnya lupa tapi yang saya simak bukan judul, melainkan isi dari sedikit kalimat yang membuat saya terhenyak. Dimana kita selama ini mungkin lupa kepada esensi dari metamorfosa itu sendiri.

Ketika kita melihat sebuah perubahan unik dari seekor ulat menjadi kepomping, kemudian dia berubah atau bermetamorfosa menjadi seekor kupu-kupu yang cantik ataupun sekedar kupu-kupu biasa, tetap dia mengalami perubahan itu. 

Termasuk dalam diri kita, pada saat kita berubah menjadi seorang yang memiliki attitude atau sikap dan sifat atau lebih lengkapnya kepribadian yang berbeda dari sebelumnya, artinya kita bermetamorfosa.  

Tetapi ada satu hal yang kita lupa, bahwa sifat dari sebuah metamorfosis adalah kembali ke asal. Artinya seekor ulat akan tetap menjadi seekor ulat yangmungkin menggemaskan, menjijikkan atau menggelikan yang mengalami sebuah perubahan kepribadian menjadi seekor kupu-kupu.

Dan kita adalah kita yang mengembangkan diri untuk menjadi lebih baik dalam segala hal, tanpa kita harus meninggalkan diri kita yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun