Mohon tunggu...
Nining Iskandar
Nining Iskandar Mohon Tunggu... Penulis - wirausaha

penulis dan konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Sulit Ga sih Menjadi Single Parent?

18 September 2024   19:53 Diperbarui: 18 September 2024   19:55 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Single parent, bisa single mom ataupun single dad. Hayooo siapa diantara pembaca yang lebih seneng ketemu sama single dad? apalagi kalau sugih, guanteng, sabar, baik hati dan juga ga sombong..hehehe pasti banyak yang mau ya kalau ketemu yang seperti ini. Tapi giliran yang single mom ini yang agak sulit ya buat ketemuan. Agak kurang mau bergerak alias susah move on (meskipun tidak semuanya).

Ok, banyak yang salah kaprah dengan pemahaman mengenai single parent. Apa dan bagaimana sih sebenarnya single parent itu?

Single parent adalah orang tua tunggal, artinya bisa seorang ibu atau seorang ayah yang berdiri sendiri (tidak memiliki pasangan) dalam membesarkan anak. Beberapa sumber yang saya temui hanya mengenal sebatas pengasuhan dan mencari nafkah tunggal karena tidak memiliki pasangan. Padahal jika kita mau telaah lebih dalam, menjadi seorang single mom atau single dad, tidak sesimple atau sesederhana seperti yang dipikirkan.

Banyak tugas-tugas lain yang menjadi tanggungjawabnya, bukan sekedar mencari nafkah dan hak asuh. Mulai dari bangun tidur  di pagi hari hingga waktu tidur di malam hari, sebagai single parent akan menghadapi rutinitas atau kebiasaan-kebiasaan yang harus dikerjakan (kita berbicara mengenai single parent yang tidak memiliki asisten rumah tangga). Bagi orang  tua tunggal yang baru, rutinitas tersebut akan membuat shock, karena tidak pernah menemui kondisi dadakan yang sebelumnya hanya dikerjakan sebatas tugasnya.

Permasalahan yang biasa ditemui single parent baru adalah :

a. mudah marah

b. murung

c. malas

d. rapuh

e. merasa terdzolimi

f. berkurangnya finansial 

g. waktu menjadi lebih sedikit untuk dirinya sendiri

h. kurang tidur

dan beberapa hal lain yang berhubungan dengan perubahan kepribadian. Secara fisik memang tidak terlihat banyak perubahan selain mungkin berat tubuh bisa bertambah atau berkurang, tetapi secara mental, akan terkikis. Yang biasanya percaya diri dalam hal apapun menjadi sosok yang kurang berani tampil, mengurung diri dan mempunyai banyak alasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun