Mohon tunggu...
nining dwi
nining dwi Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang berusaha untuk bisa bermanfaat untuk orang lain

Nining Dwi Rohmawati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Laporan Aksi Nyata: Peran dan Nilai Guru Penggerak

21 November 2021   23:35 Diperbarui: 21 November 2021   23:51 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa suda satu bulan saya menjalani program pendidikan guru penggerak. Minggu ini kami berhasil menyelesaikan modul 1.2 mengenai peran dan nilai guru penggerak. 

Peran guru pengerak tediri dari 5 hal yaitu : menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, menggerakkan komunitas praktisi, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Kelima hal tersebut berusaha saya wujudkan dalam keseharian saya di sekolah. 

Diantaranya adalah dengan menjadi bagian dari tim panitia untuk merencanakan dan melaksanakan Peniaian Akhir Semester (PAS) maupun Penilaian Akhir Tahun (PAT), juga pelaksanaan In House Training bagi teman-teman guru di sekolah saya. 

Dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut, pastinya diperlukan kolaborasi dan kerja sama yang baik dari pihak-pihak yang terlibat. Selain itu, saya juga berusaha untuk mewujudkan kepemimpinan murid dengan mencoba menerpakan pembelajaran yang berpihak pada murid. 

Saya memberikan kesempatan kepada mereka untuk berani mengungkapkan pendapatnya, berdiskusi, dan selalu menghargai pendapat orang lain.

Adapun niai guru penggerak yang harus melekat pada seorang guru penggerak adalah: mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif, dan berpihak pada murid. 

Nilai mandiri berusaha saya terapkan dalam keseharian saya dengan menyelesaikan tugas yang diberikan secara tanggung jawab tanpa tergantung dengan orang lain. 

Saya juga berusaha untuk selalu meningkatkan kompetensi saya dengan mngikuti kegiatan pengembangan diri. Hal ini sangat bermanfaat bagi saya, selain untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, juga merupakan bahan refleksi saya terhadap apa yang sudah saya laksanakan. R

efleksi sangat diperlukan karena melalui langkah ini,saya bisa mengetahui bagian mana yang masih kurang dan perlu ditingkatkan dari apa yang sudah saya laksankaan.

Refleksi dapat dilakukan dengan literasi maupun dengan cara berkolaborasi dengan teman sejawat atau muridkita  untuk memberikan masukan terhadap apa yang telah dilaksanakan. Dari tanggapan tersebut,saya bisa membenahi apa yang kurang dari apa yang sudah saya lakasankan. 

Sebagai contoh, setiap beberapa bulan sekali saya meminta pendapat dari para murid tentang bagaimana metode sata cara mengajar saya. Dari jawaban tersebut,saya bisamemperbaiki kualitas diri saya demi kemajuan dan peningkatan semangat belajar siswa

Setelah proses yang saya lakukan di atas, ada beberapa pendapat dari teman sejawat. Diantaranya adalah saya harus lebih bersemangat lagi sehingga inovasi-inovasi pembelajaran akan lebih bermunculan. Selain itu, mereka juga sangat mendukung dan mengapresiasi usaha yng saya lakukan. Dengan adanya dukungan ini, baik dari Kepala Sekolah teman sejawat, maupun dari para murid, membuat saya lebih bersemangat untuk menjalani program ini dan berusaha mengaplikasikan ilmu yang saya peroleh secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun