Mohon tunggu...
Ninin Rahayu Sari
Ninin Rahayu Sari Mohon Tunggu... Jurnalis - https://nininmenulis.com

Former Journalist at Home Living Magazine n Tabloid Bintang Home - Architecture Graduate - Yoga Enthusiast - Blogger at www.nininmenulis.com - Coffee Addict - Morning Person

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mencari Roh Putri Mandalika di Arsitektur DSP Mandalika

18 November 2021   19:49 Diperbarui: 18 November 2021   19:52 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah adat suku Sasak di Lombok (Foto Dok.kemdikbud.go.id)

Struktur alami rumah ada suku Sasak (Foto Dok.Wacana.co)
Struktur alami rumah ada suku Sasak (Foto Dok.Wacana.co)
Pemakaian material lokal dengan menjunjung kriteria estetika, daya tahan, dan biaya yang tersedia tentu sangat baik bila digunakan. Selain karena alasan ekologis, penggunaan material lokal bermanfaat untuk menghindari dampak negatif dari emisi polutan dan konsumsi energi dalam skala besar. Bahan bangunan yang digunakan haruslah tidak mengandung zat berbahaya dan tidak mengandung polusi, serta menjunjung tinggi nilai kejujuran dan kesederhanaan masyarakat Lombok.

Hal negatif dari pembangunan biasanya berkurangnya area 'kemanusiaan'. Area pejalan kaki yang nyaman dan sehat haruslah dipikirkan pertama kali sebelum proses pembangunan. Selain dapat mengurangi dampak polusi dari kendaraan bermotor, area-area pejalan kaki yang dibangun di destinasi favorit dan zona sakral berguna untuk menghindari crossing activities saat berlangsung aktivitas yang mendatangkan banyak orang seperti acara Bau Nyale di Pantai Kuta atau saat libur lebaran, Natal, dan Tahun Baru.

Kehadiran bangunan yang berorientasi ke budaya, latar belakang, dan legenda setempat tentu semakin menjadikan DSP Mandalika destinasi wisata yang tidak ada duanya di dunia. Jika sudah demikian tidak usah jauh-jauh, cukup di Indonesia Aja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun