Mohon tunggu...
Ninin Rahayu Sari
Ninin Rahayu Sari Mohon Tunggu... Jurnalis - https://nininmenulis.com

Former Journalist at Home Living Magazine n Tabloid Bintang Home - Architecture Graduate - Yoga Enthusiast - Blogger at www.nininmenulis.com - Coffee Addict - Morning Person

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Selain Bersih, Apakah Rumah Anda Sehat?

3 April 2020   15:32 Diperbarui: 3 April 2020   15:31 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin tidak sengaja saya kepo ke salah satu akun instagram seorang arsitek yang kebetulan muncul di timeline. Ada yang unik dan menarik untuk kita renungi kembali, terutama untuk semua yang berprofesi arsitek. 

Secara garis besar, kira-kira begini bunyi pesannya, "kita sering kali lupa bahwa selain nyaman dan indah, sebuah rumah haruslah sehat. Covid-19 secara tidak langsung menyadarkan kita akan hal itu. Kita berlomba-lomba menyemprot disenfektan ke seluruh ruangan, tetapi kita lupa bagaimana membuat rumah yang sehat".

Menyebut Rumah Sehat, saya teringat pelajaran dasar saat masuk kuliah arsitektur pertama kali. Seiring keinginan mengeksplor bentuk dan massa, kita dilupakan apakah rumah atau bangunan yang kita desain sudah memenuhi standard rumah sehat? 

Apakah rumah sehat itu hanya perlu memiliki pencahayaan dan penghawaan yang baik saja? Mari kita bersama-sama belajar dari awal, apa saja yang termasuk dalam kategori rumah sehat?

Tidak dapat dipungkiri bahwa kesehatan anggota keluarga sangat dipengaruhi oleh kesehatan rumah sebagai tempat tinggal itu sendiri. Banyak data dari para ahli yang mengungkapkan apa saja kriteria rumah dikatakan sehat. 

Namun saya di sini ingin membagikan kriteria rumah sehat yang telah ditentukan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 829/Menkes/SK/VII/1999, apa saja itu?

  • Rumah atau bangunan yang Anda tinggali tidaklah terbuat dari bahan bangunan yang dapat melepaskan zat-zat yang membahayakan kesehatan, seperti mengandung timah hitam dan asbes.
  • Tidak terbuat dari bahan bangunan yang dapat menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.
  • Untuk penataan ruang atau interior rumah haruslah memiliki komponen yang memenuhi persyaratan fisik dan biologis seperti:
    • Lantai terbuat dari material yang kedap air dan mudah dibersihkan, 
    • Dinding pada ruang tidur dan ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk mengaturan sirkulasi udara. Bila tidak memungkinkan membuat jendela dan lubang angin, buatkan ventilasi ke atas berupa courtyard. 
    • Dinding pada area mandi dan tempat cuci harus dilapisi dengan bahan atau material yang kedap air dan mudah dibersihkan. 
    • Plafon memiliki ketinggian yang memudahkan untuk dibersihkan dan memiliki struktur yang aman tidak rawan jatuh atau kecelakaan.  
    • Setiap ruangan di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sesuai dengan peruntukannya, seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak. 
    • Dapur haruslah dilengkapi dengan exhaust fan atau ventilasi yang memadai untuk keluarnya asap. 
    • Kepadatan hunian ruang tidur haruslah dibuat senyaman mungkin. Jika Anda memiliki luas ruang tidur minimal 8m2 maka tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah usia 5 tahun. 
    • Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai. 
    • Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman. 

Tidak hanya bersih, rumah pun harus sehat. (Foto: Yudi DH)
Tidak hanya bersih, rumah pun harus sehat. (Foto: Yudi DH)
  • Bila memiliki bumbung rumah dengan tinggi minimal 10 meter harus dilengkapi dengan penangkal petir. 
  • Pencahayaan alam dan/atau buatan yang langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux, dan tidak menyilaukan. 
  • Setiap ruangan di dalam rumah haruskan memiliki kualitas udara yang baik. Ini dapat dicapai dengan pengaturan suhu, kelembaban udara, konsentrasi gas SO2 atau Sulfur Dioksida, air exshange rate perpenghuni, konsentrasi gas CO atau Carbon Monoksida, dan juga mengatur konsentrasi gas formaldehid. 
  • Memiliki ruangan yang tidak memiliki celah untuk masuknya hewan-hewan yang membawa bibit penyakit seperti tikus dan kecoa. 
  • Tersedia sarana air bersih yang kualitasnya memenui persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 
  • Memiliki sistem pembuangan baik limbah cair mapun limbah padat yang tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan bumi.

Dari beberapa kriteria rumah sehat menurut Kemenkes di atas, lalu apakah hunian Anda sudah memenuhi syarat? Bagi Anda yang saat ini work from home tentu kondisi rumah yang sehat, bersih, dan nyaman dapat membantu Anda untuk tetap berkarya di tengah keterbatasan saat ini bukan? 

Tidak hanya itu saja rumah yang sehat pun dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Seluruh anggota keluarga pun terus dapat beraktivitas dengan nyaman tanpa gangguan dan juga terhindari dari berbagai jenis penyakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun