Mohon tunggu...
ninikspr
ninikspr Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi memancing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ruu dan Polemik di Indonesia: Antara Transparasi, kepentingan,dan Keadilan Hukum

27 Desember 2024   12:44 Diperbarui: 27 Desember 2024   12:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JUDUL
RUU DAN POLEMIK DI INDONESIA: ANTARA TRANSPARASI,KEPENTINGAN , DAN KEADILAN HUKUM
NAMA : JANU ARIZA GHONI AZKA
Ninikspr@gmail.com
ira.alia@unissula.ac.id

DAFTAR PUSAKA

Contoh Daftar Pustaka
SUTORO EKO PUTRO.(2015).korupsi:penyebab,dampak,dan sulisinya.jakarta:gramedia
Bennett, C. (2017). The politiics of corruption:The Global Challenge of Corruption.London:Routledge.
Peters, G. (2019).Corruption and Governance in asia: Rethinking the role of the State. New York: Palgrave Macmillan.
ABSTRAK

Korupsi merupakan fenomena sosial dan politik yang telah mengakar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Praktik ini tidak hanya merugikan keuangan negara tetapi juga menghambat pembangunan sosial dan ekonomi, memperdalam ketidakadilan, serta merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab, dampak, dan solusi terhadap korupsi di Indonesia. Metodologi yang digunakan meliputi studi literatur dan analisis kasus korupsi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab korupsi di Indonesia meliputi lemahnya sistem pengawasan, budaya korupsi yang sudah mendarah daging, dan rendahnya transparansi dalam pengelolaan anggaran
KEYWORD

*Keadilan
*Sistem hukum
*Ketidak berlakuan keadilan
*Ketimpangan sosial
*Reformasi hukum di indonesia

PENDAHULUAN
Keadilan merupakan prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Di Indonesia, konsep keadilan telah menjadi fondasi penting dalam hukum dan pemerintahan, sebagaimana tertuang dalam berbagai undang-undang dan peraturan. Namun, seiring perkembangan zaman, muncul berbagai kasus dan fenomena yang menunjukkan prinsip keadilan.

Salah satu isu utama yang mencuat dalam pembahasan mengenai keadilan di era ini adalah dominasi uang dalam berbagai sektor kehidupan. Uang menjadi faktor penentu dalam Fenomena ini mengakibatkan munculnya ketidaksetaraan yang semakin lebar antara mereka yang mampu secara finansial dan mereka yang kurang mampu.

METODE PENELITIAN
Penelitian untuk topik Korupsi dapat menggunakan berbagai pendekatan, tergantung pada tujuan dan fokus penelitian. Berikut adalah bebrapa metode yang umum digunakan:

Metode Kualitatif
Wawasan Mendalam: Melakukan wawancara dengan pejabat pemerintah, anggota masyarakat, atau pakar hukum untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik korupsi.
Diskusi kelompok terfokus (FGD): mengumpumpul sekelompok orang untuk berdiskusi mengunai pandangan dan pengalaman mereka terkait korupsi.
Studi Kasus: Menganalisis kasus tertentu dari Korupsi, baik yang berhasil diungkapkan atau tidak, untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi.
Metode Kuantitatif
Survei:menggunakan data untuk mengumpulkan data dari populasi yang lebih besar tentang persepsi dan pengalaman KORUPSI.
Analisis Statistik: Menggunakan data sekunder, seperti indeks persepsi korupsi, untuk menganalisis hubungan antara korupsi dan variabel lain, seperti kemiskinan atau tingkat pendidikan.
Metode Campuran
Menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang korupsi. Misalnya, survei dapat digunakan untuk mengidentifiksi tren umum, sementara wawancara mendalam dapat menggali lebih dalam tentang faktor-faktor penyebab.
Metode Etnografi
Mengamati secara langsung perilaku dan praktik di lingkungan tertentu,seperti instansi pemerintah atau perusahaan, untuk memahami dinamika korupsi dalam konteks sosial dan budaya.
Analisis Dokumen
Menganalisi dokumen resmi, laporan audit, dan dokumen hukum untuk mendapatkan wawasan tentang kasus korupsi dan respons pemerintah
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
1. Prumusan Masalah: Tentukan pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik
2.  Tinjauan Pustaka: Lakukan studi litelatur untuk memahami penelitian sebelumnya terkait korupsi.
3. Pemilihan Metode: pilih metode penelitian yang sesuai berdasarkan tujuan dan konteks penelitian.
4. Pengumpulan Data: kumpulan data sesuai dengan metode yang telah dikumpulkan.
5. Analisis Data: Lakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan.
6. Kesimpulan dan Rekomendasi: Tarik kesimpulan berdasarkan analisis dan berikan rekomendasi untuk kebijakan atau penelitian lebih lanjut.

STUDI KASUS
   Penelitian ini menggunakan studi kasus dari kotupsi yang sering terjadi dalam sistem yang tidak transparan dalam Menerapkan transparansi dalam pengelolaan anggaran dan proses pengadaan yang dapat mencegah praktik korupsi. Dalam penegakan hukum yang kuat dan akuntabilitas pejabat publik sangat penting untuk mengurangi korupsi, dalam kebijak yang berfokus pada peningkatan integritas dan pengurangan peluang untuk korupsi yang sangat di perlukan
PENGUMPULAN DATA
   Pengumpulan data terkait kasus korupsi dapat dilakukan melalui metode dan sumber:
*SUMBER DATA RESMI
*Laporan dan penelitian
*Media
*Database Korupsi Global
*Data Statistik
*Wawancara dan diskusi
*Platform Digital  
ANALISIS DATA
   Data analisis terkait kasus korupsi melibatkan beberapa langkah yang bertujuan untuk memahami pola,penyebab, dan dampak pada korupsi itu sendiri. Berikut adalah langkah-langkah yang wajib diambil untuk melakukan alalisis tersebut
1.Pengumpulan Data
*Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang telah disebutkan sebelumnya,seperti lembaga resmi,laporan penelitian, mediam, dan data statistik.
2. Kategorisasi Data
*Jenis Korupsi dapat di kategorikan berdasarkan jenis korupsinya,seperti suap,penggelapan,penyalahgunaan wewenang, DLL.
3. Analisasis Kuatitatif
*Melakukan analisis mendalam terhadap beberapa kasus yang signifikan untuk memahami dampak sosial dan ekonomi dari korupsi.
*Dengan wawancara dapat mendapatkan wawasan dari para ahli atau aktivis untuk memahami dampak sosial dan ekonomi dari korupsi.
4. Analisis Kuantitatif
*Statistik Deskriptif dapat digunakan untuk menggambarkan data, sdeperti frekuensi kasus, jumlah uang yang terlibat, dan demografi pelaku.
*Analisis Tren dapat melihat perubahan jumlahkasus dari tahun ke tahun untuk mengidentifikasi tren peningkatan atau penurunan korupsi.
*Regrasi dan Korelasi digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat korupsi dengan variable lain, seperti PDB, tingkat pendidikan, dan indeks kemiskinan.
5. Visualisasi data
*Grafik dan diagram lingkaran, atau peta digunakan untuk , memvisualisasikan data dan membuatnya lebih mudah dipahami.
*Peta tematik sendiri dapat menunjukan distribusi kasus korupsi di berbagai wilayah.
6. Identifikasi pola dan temuan
*Analisis data untuk mengidentifikasi pola, seperti apakah korupsi sering terjadi di daerah tertentu atau dalam sektor daerah tertentu
*faktor-faktor yang mungkin memicu korupsi, seperti lemahnya pengawasan, rendahnya transparansi, atau budaya impunitas.
7. Evaluasi Dampak
*Analisis dampak sosial, ekonomi, dan politik dari kasus korupsi yang telah terjadi.
*Tanyakan bagaimana korupsi mempengaruhi kepercayaan terhadap pemerintah dan institusi.
8. Rekomendasi
*Berdasarkan Rekomendasi, untuk mencegah dan memberantas korupsi di masa depan.

HASIL PENELITIAN
Kasus korupsi adalah isu yang sering menjadi
PEMBAHASAN
Pembahasan ini akan menguraikan lebih dalam mengenai hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, dengan fokus pada dampak dari ketidakberlakuan keadilan dan faktor-faktor yang berkontribusi pada fenomena ini di Indonesia. Pembahasan dibagi menjadi beberapa subtopik yang relevan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun