"Baiklah, Ayah ... Ibu ... Pelangi siap. Semoga Kak Rinai cepat pulang," lirihnya.
Ketika tukang rias datang, Pelangi siap didandani. Semua keluarga salut dengan keputusan putri kedua  yang bersedia menyelamatkan situasi tersebut.
*** Â
Di rumah calon besan, terjadi keributan pula. Gege, sapaan sayang Gema Wicaksono, putra sulung keluarga Purbo Subroto tidak sedang berada di tempat. Padahal, sore itu ia siap diantar untuk menikahi Rinai Permatasari, putri sahabat sekaligus rekan kerja mereka.
"Ga! Gaga! Gege pamit ke mana?" tanya ayah kepada putra kedua.
"Enggak pamit, Pa! Gege enggak bilang apa-apa!" jawab Gaung Widarsono yang dipanggil Gaga. Â
"Waduuuh! Kacau nih, anak! La ... kalau sore ini tidak pulang, mau ditaruh mana muka kita?" ceracau  ayah sambil mondar-mandir di ruang tamu.
"Haduuhh! Papa kayak setrikaan saja! Mondar-mandir enggak jelas! Ada apa, sih?"
"Ma ... Mama gimana, sih? Apa  Gege pamit Mama?" teriak lantang kepada sang istri.
"Enggak, Pa! Kukira, ya ... mempersiapkan diri, sih!" sahut  istri mulai resah.
"Kalau menolak kenapa enggak sebelum-sebelumnya, sih! Kalau seperti ini ... sungguh keterlaluan! Bikin malu saja!" emosi  ayah mulai tidak terkontrol.