Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjemput Pelangi

10 November 2024   18:23 Diperbarui: 10 November 2024   19:08 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menjemput Pelangi
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

"Wah, untung kamu pulang tepat waktu! Bantu-bantulah mempersiapkan pernikahan kakakmu, Nduk!"  komentar salah seorang kerabat menyambut kedatangan Pelangi.  

Kepulangan  kali ini membuat hatinya sangat bahagia. Terasa tanpa beban. Tidak  sebagaimana sebelum-sebelumnya. Kini tugas sebagai mahasiswa sudah selesai, tinggal bersiap-siap mencari pekerjaan.  

Jika masih bisa, ia akan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Itu karena Pelangi ingin memperdalam ilmu. Cita-cita menjadi dosen masih bercokol di hati dan pikiran juga.

Sambil menunggu wisuda yang akan digelar tiga bulan mendatang, Pelangi menghubungi beberapa teman yang memiliki chanel lowongan pekerjaan. Malahan, beberapa teman memberikan rekomendasi beasiswa ke mancanegara.

"Kamu masih muda dan cukup pintar, Angi! Lanjutkan saja kuliahmu!" pesan beberapa dosen di kampus sebelum perpisahan jurusan.

Demikian juga tutur beberapa sahabat dekat yang mengetahui prestasi dan sepak terjangnya.

***

Kurang dua hari pesta pernikahan sang kakak sulung hendak digelar. Persiapan sudah 95%. Tinggal menunggu kepulangan Rinai dari Medan. Seminggu lalu, karena tugas kantor mendadak, putri sulung itu harus terbang ke Medan dalam rangka pembukaan kantor cabang baru. Tugas yang tidak bisa ditolak.

Sesuai pernikahan adat Jawa, pagi itu bleketepe sudah dipasang oleh kedua orang tua si gadis. Malam nanti pengantin wanita hendak didandani sebagai bidadari pada acara midodareni. Akan tetapi, hingga menjelang pukul tiga sore, sang calon mempelai wanita belum tiba. Dikabarkan bahwa pesawat masih delay karena cuaca buruk.

Tentu saja, keluarga besar, khususnya kedua orang tua, panik bukan main. Undangan sudah disebar, acara sudah ready. Akan tetapi, calon pengantin belum berada di tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun