Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sosok Pengganti

17 Oktober 2024   05:22 Diperbarui: 17 Oktober 2024   09:21 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Senyum yang membuat semua orang tergila-gila karena dihiasi gingsul dan lesung pipi penambah manis penampilannya. Ya, senyum yang meluluhlantakkan hati Mas Dewo.

Usai menikmati gratisan aku pamit. Tidak jadi memasuki salah satu  kelas di kampus, tetapi ke tempat kursus sulam pita di Jalan Argopuro.

Hari berganti hari, bulan pun berganti bulan. Tepat tiga bulan aku meninggalkan Mas Dewo, kudengar ia makin dekat dengan Rianti.  
Musim hujan belum berakhir. Kursusku menyetir selesai. Kulaporkan kepada Ayah kesiapanku mengendarai mobil. Sekalian minta izin pinjam mobil  Minggu besok karena ingin memperlancar skill.

"Wah, hebat! Ok, kau boleh pinjam mobil, tapi harus dengan sopir! Bagaimana?"

"Lah, apa gunanya aku lulus ambil SIM A, Ayah?" protesku.

"Ya, nanti kamu boleh pegang ketika di tempat sepi. Biar sopir baru membawamu ke tanah lapang atau tempat terbaik!" urai beliau.

Hari Minggu yang kutunggu tiba. Pagi itu seseorang datang mencari ayahku. Penampilannya sangat rapi. Tampak dia pemuda baik-baik. Ternyata, Ayah memperkenalkan sebagai sopir barunya.

Setelah berbicang-bincang sebentar, beliau mengizinkan kami berjalan. Ayah memintanya mengawalku memperlancar kemampuan menyetir. Pemuda itu menyanggupi dan bersedia menjadi instrukturku.

Witing tresna jalaran saka kulina. Itu yang terjadi padaku. Sopir tampan ini ternyata lulusan cum laude  dari Matematika, Unibraw. Ia sedang menunggu pengumuman setelah sekian kali tes di bank ternama. Prima Pradana namanya.

Saat itu setelah ia berhasil diterima kerja, "Will you merry me?" Disodorkannya cincin dengan tersenyum manis padaku.

"Menurutmu, bagaimana aku harus menjawabnya? Bukankah ini kesempatan langka dan bagus sebagai pengobat luka setelah terpisah dengan seseorang yang kusayangi, tetapi hubungan kami tidak disetujui keluarganya?" senandikaku menanggapi senyum yang begitu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun