Sosok Pengganti
Ninik Sirtufi Rahayu
"Loh, Nin. Tumben sendiri? Mas Dewo mana?" tanya Rianti beruntun saat melihatku berjalan menapaki sejumlah anak tangga menuju pojok kantin di lantai tiga kampus ternama itu.
Aku hanya tersenyum tanpa menjawab. Ya, siapa pun tak boleh tahu kalau aku  berniat meninggalkannya. Biarlah orang tahu dengan sendirinya tanpa kuinformasikan.
"Kau pesan apa, Nin?" tanya Rianti lagi.
"Biasa, gado-gado!"
"Ok. Hari ini aku mentraktirmu!" bisiknya.
"Serius?"
"Iya, apa kamu lupa kalau hari ini aku berulang tahun?"
"Ohh, ... maaf! Selamat ulang tahun, ya, Rin! Semoga sukses!" support -ku memeluknya hangat.
"Amin!" jawabnya dengan senyum khas.