Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Bizarre Messenger

11 Oktober 2024   17:45 Diperbarui: 11 Oktober 2024   18:01 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nggak apa-apa, Bu. Namanya juga anak kecil. Ibu ajak ke toilet saja. Nanti ibu bisa naik bus lain. Nggak apa-apa Ibu turun di sini. Kan adiknya tidak bisa ditunggu sampai berapa lama ke toiletnya!"

"Oh, ... saya belum membayar ongkos, Pak!"

"Biar saja, nggak usah. Ibu urus saja putri Ibu. Kasihan!" jawab kondektur.

"Terima kasih, Pak!"

Setelah menurunkan Berlian dan putrinya, bus melaju meninggalkan area. Sementara, Berlian harus mengurus si kecil yang sedang sakit perut.

"Mama ... Lala mau naik keleta api! Nggak mau naik bus!" rengek Mutiara.

"Oh, kenapa, Nak?"

"Pokoknya mau keleta api! Keleta api, Ma!" rajuknya.

Karena Mutiara bersikukuh tidak mau naik bus, Berlian mengajaknya ke stasiun kereta api terdekat dengan angkutan kota. Sangat beruntung, kereta api belum lewat. Namun, harus menunggu sekitar satu jam kemudian.

Betapa senang Mutiara saat kereta tiba dari Surabaya. Kini si kecil begitu ceria, bahkan bernyanyi-nyanyi.
Sebelum sampai di rumah orang tua, sang ibu menelepon.

"Nak, kalian naik apa? Sampai di mana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun