8."Jangan bersandar pada pengertianmu sendiri, bersandarlah kepada hikmat Tuhan saja agar hidupmu berbahagia dan beruntung!"
(Ninik Sirtufi Rahayu)
9."Sedih itu bumbu dalam hidup agar hidup kita semakin berasa." Â (Ninik Sirtufi Rahayu)
10."Kesedihan itu bagaikan bumbu dalam kehidupan supaya hidup ini tidak satu rasa saja. Jika kesedihan itu pahit, rasa pahit itu jamu nomor satu." (Ninik Sirtufi Rahayu)
11."Lidah itu begitu kecil, tetapi dengan lidah kita bisa membakar kota. Haruslah kita kendalikan agar tidak membakar kota, tetapi membakar semangat sesama dan menyejukkan hati siapa saja." (Ninik Sirtufi Rahayu)
12."Lidah seolah kemudi kendaraan. Ke mana arah kendaraan tergantung bagaimana kita mengemudikannya. Demikian juga hidup ini. Ke mana arah tujuan hidup sangat tergantung pada tutur kita. Mau hancur atau teratur, tergantung bagaimana menggunakan lidah kita." Â (Ninik Sirtufi Rahayu)
13."Jika  buah masak pohon diperam, ia akan matang. Namun, jika dendam dipendam dan diperam, justru akan membusuk dan merusak hati kita." (Ninik Sirtufi Rahayu)
14."Biarkan anak-anak melesat sejauh-jauhnya bagai anak panah. Sebagai  busur, orang tua harus kuat melontarkan mereka sejauh mungkin." (Ninik Sirtufi Rahayu)
15."Tidak ada untungnya bermusuhan sebab Tuhan tidak menciptakan lawan, tetapi kawan." (Ninik Sirtufi Rahayu)
16. "Musuh kita yang paling berat adalah diri kita sendiri. Berusaha menaklukkan diri sendiri adalah lebih terpuji daripada menaklukkan orang  lain." (Ninik Sirtufi Rahayu)
17."Kita memang memiliki ego. Nah, menekan ego jauh lebih terhormat daripada mengumbarnya secara liar." (Ninik Sirtufi Rahayu)
18."Ketika sedang berselisih, terutama dengan pasangan, masuklah ke dalam kamar. Kunci pintu dari dalam. Berdoalah bersama pasangan agar Tuhan mengatasi masalah sehingga tidak meledak keluar dari kamar." (Ninik Sirtufi Rahayu)