Ah, lagi-lagi keinginan dikabulkan Tuhan lewat kehadiran si orange yang kami beri nama Cantik ini. Kuperkirakan bulan Mei itu baru lepas susu. Masih kecil. Akan tetapi, awal bulan Juni ada seekor kucing jantan berhasil masuk ke pekarangan rumah. Ternyata, aku melihat si kecil orange dinaikinya. Maksud saya, kucing jantan itu kawin dengan si Cantik. Karena masih terlalu kecil, aku berusaha mengusirnya. Suami pun bergegas menyiramnya dengan air sehingga si jantan tentu saja berlari terbirit-birit.
Tidak pernah terpikirkan kalau pemerkosaan itu membuat si Cantik bunting. Selama ini ia selalu tidur bersamaku, sekasur denganku. Akan tetapi, aku tidak pernah menyangka kalau dia hamil.
Minggu lalu, kulihat puting susunya begitu montok. Kupikir sebagaimana seorang gadis, ia sedang mulai tumbuh payudara. Orang Jawa bilang pringkilen. Payudaranya mulai terbentuk.
Dalam hati juga sempat berbisik, "Apa si Cantik hamil? Jangan-jangan dinodai saat itu membuatnya hamil beneran? Ah, semoga tidak!"
Di samping itu, awal Juli tersesatlah seekor kucing orange lain. Dua hari berada di lingkungan rumah, tengah malam masuk kamar belakang. Saat suami terbangun tengah malam, beliau berteriak-teriak memanggilku yang berada di kamar depan bersama si Cantik.
Sehari sebelumnya, aku tahu kalau ada kucing tersesat, tetapi tidak bisa memegang karena ketakutan bersembunyi di dekat mesin cuci. Sementara, si Cantik selalu menggeram menakut-nakutinya. Nah, rupanya kelaparan sehingga malam itu masuk kamar belakang.
Karena kondisi kelaparan, si orange kecil pun bisa kutangkap. Beruntung masih ada persediaan makanan dalam sachet. Jadi, mudah sekali menangkap dan memberinya makan.
Kucing orange ini jenis peranakan antara kucing lokal dan persia. Oleh karena itu bulunya lebih lembut dan halus dengan ekor mengembang seperti kemucing. Kuberilah nama Jelita karena memang benar-benar jelita.
Kembali ke cerita si Cantik. Kucing ini sangat pandai. Kalau aku bersiul memanggil, ia pasti datang. Kalau aku sedang rebahan telentang, ia akan naik ke atas dada sambil mengeong. Seolah bertanya, "Ada apa?" Menggemaskan sekali, kan?Â
Kalau aku sedang makan pun, ditungguinya. Tentu saja karena tidak tega, aku memberikan apa saja yang bisa dimakan olehnya. Misalnya, sedikit sayuran, atau secuil telur. Meskipun secara khusus suami membelikan ikan laut setiap dua hari sekali, juga khusus makanan kucing sachetan.Â
 Tiba-tiba Jumat tanggal 23 Agustus 2024 kemarin pukul 10.15 WIB ia melahirkan. Kaget banget! Apalagi bagi kami ini pengalaman perdana juga. Anak kucing itu berbulu hitam dan hanya seekor.
Sayang sekali si anak kucing hitam itu hanya berumur 50 jam saja. Rupanya, karena masih belum cukup umur, susu si Cantik tidak keluar. Minggu, 25 Agustus 2024 pukul 13.30 ia kembali ke pangkuan Allah.