lanjutanÂ
"Dik, ... ini gimana? Adik jadi cerita apa enggak? Hehehe ... dari tadi perasaan Kakak yang ngomong mulu, sih. Kapan Adik ceritanya? Keburu habis satu jam Kakak, loh!"
"Emmm ... iya. Aku kesel, sedih, bete, dan benar-benar ngerasa down, Kak!"
"Iya, kenapa! Ceritakan aja, Dik!"
"Teman-temanku, loh Kak ... jahat banget!"
"Mosok, sih?"
"Iya, Lani dibilangnya 'Damon'. Kesel banget! Apalagi karena katanya kebanyakan dipegang-pegang dan dimainin sama cowok, jadi 'damon'! Padahal ... Lani enggak pernah deket dengan satu cowok pun, kan!"
"Damon? Apaan, tuh, Dik?"
"Dada montok, Kak ... karena ukuran pe-ye-de-er Lani tergolong besar di antara kawan-kawan sebaya!"
"Ooohh, itu! Bukannya malah bagus, yah kalau damon gitu! Artinya, kelak jika sudah saatnya, pe-ye-de-er itu bisa memproduksi ASI dengan luar biasa sehingga baby tidak kekurangan gizi, tidak stunting! Maka, berbahagialah kalau dikaruniai pe-ye-de-er ukuran jumbo!"
"Ihhh, Kakak! Kan mereka mikirnya tidak seperti itu. Mereka pikir ukuran jumbo itu identik dengan kekurangan, keburukan, dan ketidaksimetrisan!"