Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - menulis itu bikin kuat daya ingat

Menulis yang bisa ditulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Deru Pesawat Udara

10 Juli 2024   17:05 Diperbarui: 10 Juli 2024   17:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ya, sudahlah. Sore ini sebenarnya aku sedang menjahit beberapa baju sobek. Biasa, baju lama yang tipis itu justru malah begitu nyaman dikenakan. Jadi, tetap saja meski tak layak pakai dikenakan juga. Alsan klasiknya: nyaman! Enggak gerah!

Nah, ketika sedang menjahit, tetiba kudengar deru pesawat terbang. Maklum, rumah kami dua puluh menit dari bandara sehingga cukup sering deru pesawat kami dengar. Maka, teringatlah akan masa kecil dan agar tidak lupa segera kutuliskan kenang-kenangan nostalgia tersebut.

***

Aku menikah ketika kuliah belum selesai. Ya, aku menikah mendadak bukan karena by accident! Melainkan karena ucapan mulutku sendiri. Hmm, entahlah beberapa kali keinginan dan ucapan mulutku ini diijabah oleh Allah! Luar biasa! Ya, aku menikah karena saat pacar melihatku dibonceng sepeda motor orang lain, ia mengatakan, "Dasar wanita bensin!"

Padahal, aku barusan pulang dari PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) dengan mengajar di SMPN Kepanjen. Harus naik bus dan bemo, padahal uangku tidak cukup karena pagi sebelumnya kubayarkan uang makan pacar tersebut di warung depan indekos. Maka, oleh guru pembimbing aku dititipkan kepada guru yang bersepeda motor agar bisa sampai indekos dengan selamat dan gratis.

Nah, baru turun dari sepeda motor disemprot begitu, emosiku memuncak. Spontan kukatakan begini, "Siapa pun yang melamarku dengan mas kawin sepeda motor enreyen akan kuterima sebagai suamiku!"

Tahu tidak? Di dalam rumah indekos, di ruang tamu, ada seseorang yang mendengar kata-kataku itu dan dua minggu kemudian langsung datang ke desa untuk melamarku! Dibawakanlah aku sebuah sepeda motor gres! Enreyen!

Jadilah, aku menikah dengan orang itu. Jodoh yang dikirim Tuhan secara mendadak dan setia menemaniku hingga saat ini. Kami sudah menikah 46 tahun dengan hadiah istimewa: tiga jagoan permata hati yang luar biasa! Sementara, sang mantan telah berpulang ke keabadian saat awal pandemi silam.

Aku yang asli anak desa dengan ambisi besar dan cita-cita tinggi ini selulus kuliah langsung bekerja dengan prinsip kerja, kerja, dan kerja. Aku dan suami yang sama-sama berprofesi sebagai guru. Kami tidak kenal lelah dan tidak peduli waktu. Kami berdua mengajar di beberapa tempat. Jika pagi di sekolah, sore hingga malam kami menjadi guru les. Selain ikut di yayasan bimbingan belajar, juga secara privat mendatangi siswa dari rumah ke rumah. Hal itu kami lakukan karena menyadari tiga jagoan kami memiliki kemampuan akademis luar biasa. Kami ingin memberikan fasilitas belajar bagi mereka agar meraih cita-cita setinggi mungkin.

Singkat kata, ketiga jagoan masing-masing kini telah mapan. Tuhan memberikan profesi luar biasa kepada mereka bertiga. Lulus strata satu dengan cum laude sehingga sulung dan bungsu berkesempatan belajar berbeasiswa hingga mancanegara. Bersyukur kepada Allah yang berbelas kasih sehingga menata ketiganya secara tiada terkira. Sungguh anugerah yang sangat membahagiakan dan membanggakan.

Seandainya sulung tidak membelikan tiket kepada kami berdua, tentulah kami tidak akan pernah merasakan nikmat mengendarai pesawat udara. Ketika boarding, kami berdua justru menangis terharu.  Syukur kepada Allah semata! Sulung pun memberikan kesempatan kepada kami untuk tinggal menginap semalam di hotel berbintang di ibu kota dengan fasilitas kantornya. Ini pun bukan kaleng-kaleng. Kami berdua bersujud syukur, tersungkur bertelut di hadapan Allah yang  bertahta di surga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun