Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - menulis itu bikin kuat daya ingat

Menulis yang bisa ditulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gelang Giok (Part 7)

3 Juli 2024   11:33 Diperbarui: 3 Juli 2024   11:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Seruni, Ayah yakin kamu juga akan menjadi adik yang manis dan tidak cengeng seperti yang selama ini kami ketahui. Yang sabar, ya Nak!" imbuh Nu kepada bungsu yang sangat disayangi itu.

"Kalian berdua harus belajar mandiri, tetapi tetap saling menyayangi, ya, Nak!" suara sang ayah agak bergetar.

Mereka berpelukan, tetapi berjanji tidak boleh bertangisan. Mereka berempat berdoa baik bersuara maupun di dalam hati semoga Allah segera mempertemukan kembali. Semua kondisi biarlah di dalam kendali Allah semata.

"Mari kita sama-sama tegar, sabar, dan saling mendoakan!" tutup sang ayah sambil meletakkan jari tengah dan telunjuk di bibirnya sebagai isyarat agar tidak banyak bersuara.

"Nah, sekarang ... mari kita bersiap berangkat, ya Sayang. Jangan lupa selalu doakan Ayah dan Bunda, ya," diciumilah kedua buah hati tersebut sambil melepas mereka pergi.

"Teruna dan Seruni siap mengikuti arahan Ayah dan Ibu!" jawab sang kakak perlahan dan lembut sambil menuntun si adik pelan-pelan menuju garasi.

to be continued 

Mohon maaf, Sahabat. Jika sekiranya pemecahan bab cerbung yang sebenarnya sudah jadi novel ini berantakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun