Juli 1998
"A hearthbreak is a blessing for God. It's just his way of letting you realize He saved you from the wrong one."
Patah hati adalah berkah Tuhan. Itu adalah cara Tuhan menyelamatkanmu dari orang yang salah.
Dengan telaten dr. Â Krishna Sp. KJ setia mendatangi rumah Anye. Sang dokter juga melakukan penelitian guna menyelesaikan tugasnya di kampus. Karena itulah, Anye dijadikan subjek penelitian berkenaan dengan depresi yang dideritanya.
Krishna mengajak bercerita walaupun kadang Anye tidak merespons sebagaimana mestinya. Dia  juga mengajak Anye berkeliling kompleks dengan mendorongnya di kursi roda. Ditunjukkanlah video ibu-ibu hamil yang sedang berjalan-jalan berharap Anye pun bisa diajaknya berjalan-jalan tanpa kursi roda.
Selain seorang ART, ada juga seorang suster yang merawat Anye secara khusus. Pagi-pagi Anye sudah diajak bebersih diri. Sang suster merawat kehamilan Anye dengan sebaik-baiknya. Kelenjar susu diseka dengan air hangat dan dingin bergantian, membuat Anye menatap sang suster keheranan.
"Mbak Anye ... ini bukitnya saya bersihkan dulu, ya! Biar nanti jika dede bayi waktunya lahiran, bisa memberikan ASI dengan baik!"
Rupanya Anye mulai mengingat akan jati dirinya. Dengan perlahan dia mengelus kandungan yang sudah mulai membukit. Demikian juga dua bukit yang sudah mulai mempersiapkan diri menjelang kehadiran sang buah hati.
Sang suster perawat pun menanggapi dengan tersenyum. Semoga kesehatan Anye segera pulih kembali. Ada harapan kepulihan itu bakal segera hadir!
"Dokter, Mbak Anye sudah mulai merespons! Pagi tadi ia mengelus-elus perut dan kelenjar susunya!" lapor Suster Sri kepada dr. Krishna Sp. KJ.
"Wahh, syukurlah. Upaya dan doa kita tidak sia-sia, Suster. Pasti akan ada keajaiban.
"Iya, apalagi jika saya seka dengan waslap, perutnya sudah mulai bergerak-gerak!"
"Ya, sudah lima hampir enam bulan dan mulai tampak membukit. Baguslah! Bagaimana dengan reaksinya terhadap makanan?"
"Sejauh ini baik-baik saja. Jika saya suapi juga nurut, Dokter! Porsinya pun lumayan."
"Oke. Artinya kita tinggal membuat hatinya happy!"
Dengan persetujuan kedua keluarga besar, Krishna memohon izin untuk memperlakukan Anye layaknya seorang suami. Tentu saja hanya sebatas layanan untuk hal-hal yang bersifat umum, bukan hal-hal pribadi yang menjadi privacy Anye sebagai istri sah Jalu Amukti. Artinya, sang dokter memohon izin untuk memperlakukan Anye dengan manis untuk mempercepat pemulihan kejiwaannya.
"Aku harus memperlakukan Anye dari hati yang tulus," Krishna membatin, "Kasihan banget dia. Semoga menjelang persalinan kondisi kesehatan jiwanya sudah pulih kembali. Dengan demikian dia bisa melahirkan secara normal, mengasuh, dan merawat baby dengan normal juga. Target dalam dua bulan ini segala sesuatunya harus beres. Akan lebih bagus seandainya suaminya bisa segera kembali!"
***
