Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Anyelir (Part 1)

22 Juni 2024   20:41 Diperbarui: 23 Juni 2024   07:01 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab 1: Prolog


Malang Kota Subur

Betapa indah gemilang
Kota Malang
Kota di datar tinggi
Sejuk, m'narik hati

Yang Brantas melintas berliku
Yang tepi dilindung gunung
Penuh pemandangan sehat
Malang kota berkat

Ya, Malang kota harapan
Setiap insan
Lihat gedung s'kolahnya
Lihat industrinya

Sekitarnya penuh tamasya
B'ri sehat jiwa dan raga
Marilah kawan bersyukur
Malang kota subur
 
 
Sumber : https://elvinamatsumoto.blogspot.co.id/2013/01/malang-kota-subur.html

Masih terngiang bagaimana harus menghafal lirik dan menyanyikan lagu ini saat posma alias ospek berpuluh tahun silam. Apalagi dikumandang ulang di malam inaugurasi. Terasa banget ciri khas kota dingin yang telah memeteraikan kenangan indah saat itu.
Paris van Java? Yups, benar sekali. Kota yang memiliki semboyan 'Malang Kucecwara'  itu telah berhasil mengukir sejumlah kenangan indah yang kini telah tersimpan rapi di dalam album biru maupun memori pribadi dan siap digali sebagai kisah nostalgia.

Terasa asing di pendengaran kita, 'kan? Ya, memang semboyan Malang Kucecwara itu merupakan singkatan dari kata mala, angkuca, dan icwara. Mala berarti segala sesuatu yang kotor, kepalsuan, atau kebatilan. Angkuca memiliki arti menghancurkan atau membinasakan. Sedangkan icwara berarti Tuhan. Jika digabungkan, Malang Kucecwara berarti Tuhan menghancurkan yang batil.

***

Namanya saja kota pelajar. Banyak perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang bercokol di kota terbesar kedua pada provinsi itu. Dampaknya, yang namanya bisnis indekos begitu marak dan sangat menguntungkan warga karena mahasiswa luar daerah berlomba-lomba mencari dan menemukan tempat indekos sesuai dengan kondisi kantung orang tua masing-masing.

Tentu saja makin dekat dengan area kampus, apalagi makin bagus kondisi rumah, harganya kian selangit. Bagi mereka yang tergolong berasal dari daerah atau mahasiswa dari keluarga ekonomi menengah, indekos agak lebih jauh dari kampus dengan harga miring merupakan pilihan istimewa. Bisa juga dengan memilih tinggal di asrama mahasiswa dengan segala keterbatasannya! Bahkan, saat ini seperempat abad setelahnya, pembangunan rusunawa dan apartemen di daerah seputaran kampus juga aduhai menjamurnya!

Selain itu, bisnis kuliner dan catering khusus untuk melayani anak indekosan pun menjamur pula. Bahkan, kalau mau makanan murah meriah, tinggal jalan kaki sedikit saja, sampai deh. Warung tegal alias warteg pun pating tlecek, tersebar di beberapa tempat. Sekali lagi, tinggal pilih sesuai selera dan isi dompet saja!

Jika jeli, bisa juga membuka jasa laundry dengan trik tertentu dan tersendiri. Misalnya, disediakan bonus bagi pelanggan, sepuluh kali gratis setrika, sistem tiket pelanggan, dan sebagainya. Pasti akan cukup menghidupi agar dapur tetap mengepul! Demikian juga usaha fotokopi dan penjilidan, bahkan warung kopi yang menyediakan area diskusi full wifi pun di masa kini pasti sangat menjanjikan dengan pendapatan cukup menggiurkan.  Pokoknya segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan pelajar dan mahasiswalah. Dengan memanjakan kelompok ini sesuai kebutuhan mereka, sumber penghasilan pasti akan mengalir sedemikian rupa.  
Begitulah. Kondisi kota pelajar dengan beberapa kampus berdekatan, bahkan bersebelahan sangat menguntungkan warga asli. Mereka bisa mencari nafkah dengan usaha berkaitan dengan kondisi lingkungan sekitar. Benar-benar kearifan lokal perlu dinomorsatukan dalam hal mengais rezeki sehari-hari.

Ah, kota pun kian mempercantik diri dengan memoles paras saja. Kini bahkan area indekos kian marak dengan adanya apartemen bagi kalangan menengah ke atas, atau indekos gaya rusun semi apartemen dengan bea lumayan bagi orang tua mahasiswa berkantung tebal. Bangunan bercakar langit itu menjulang bercokol di beberapa tempat hingga memudahkan mencarinya.  

Kembali sejenak ke kota ini mengantar anak-anak untuk menikmati liburan sungguh mengaduk-aduk memori masa silam. Separuh dari usia tatkala masih berada pada fase pencarian jati diri. Masa genting-gentingnya bumi pertiwi gegara monopoli kekuasaan dan segala rupa kebobrokan mendominasi pemimpin negeri tercinta ini. Lalu menuliskan celoteh kala remaja menjelang dewasa sosok yang cukup dekat adalah kerinduan yang memaksa jemari untuk sesegera menari di atas tuts keybord laptop kesayangan.

Semoga menginspirasi 

bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun