Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Anyelir (Part 1)

22 Juni 2024   20:41 Diperbarui: 23 Juni 2024   07:01 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Selain itu, bisnis kuliner dan catering khusus untuk melayani anak indekosan pun menjamur pula. Bahkan, kalau mau makanan murah meriah, tinggal jalan kaki sedikit saja, sampai deh. Warung tegal alias warteg pun pating tlecek, tersebar di beberapa tempat. Sekali lagi, tinggal pilih sesuai selera dan isi dompet saja!

Jika jeli, bisa juga membuka jasa laundry dengan trik tertentu dan tersendiri. Misalnya, disediakan bonus bagi pelanggan, sepuluh kali gratis setrika, sistem tiket pelanggan, dan sebagainya. Pasti akan cukup menghidupi agar dapur tetap mengepul! Demikian juga usaha fotokopi dan penjilidan, bahkan warung kopi yang menyediakan area diskusi full wifi pun di masa kini pasti sangat menjanjikan dengan pendapatan cukup menggiurkan.  Pokoknya segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan pelajar dan mahasiswalah. Dengan memanjakan kelompok ini sesuai kebutuhan mereka, sumber penghasilan pasti akan mengalir sedemikian rupa.  
Begitulah. Kondisi kota pelajar dengan beberapa kampus berdekatan, bahkan bersebelahan sangat menguntungkan warga asli. Mereka bisa mencari nafkah dengan usaha berkaitan dengan kondisi lingkungan sekitar. Benar-benar kearifan lokal perlu dinomorsatukan dalam hal mengais rezeki sehari-hari.

Ah, kota pun kian mempercantik diri dengan memoles paras saja. Kini bahkan area indekos kian marak dengan adanya apartemen bagi kalangan menengah ke atas, atau indekos gaya rusun semi apartemen dengan bea lumayan bagi orang tua mahasiswa berkantung tebal. Bangunan bercakar langit itu menjulang bercokol di beberapa tempat hingga memudahkan mencarinya.  

Kembali sejenak ke kota ini mengantar anak-anak untuk menikmati liburan sungguh mengaduk-aduk memori masa silam. Separuh dari usia tatkala masih berada pada fase pencarian jati diri. Masa genting-gentingnya bumi pertiwi gegara monopoli kekuasaan dan segala rupa kebobrokan mendominasi pemimpin negeri tercinta ini. Lalu menuliskan celoteh kala remaja menjelang dewasa sosok yang cukup dekat adalah kerinduan yang memaksa jemari untuk sesegera menari di atas tuts keybord laptop kesayangan.

Semoga menginspirasi 

bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun