Bab 1: Prolog
Malang Kota Subur
Betapa indah gemilang
Kota Malang
Kota di datar tinggi
Sejuk, m'narik hati
Yang Brantas melintas berliku
Yang tepi dilindung gunung
Penuh pemandangan sehat
Malang kota berkat
Ya, Malang kota harapan
Setiap insan
Lihat gedung s'kolahnya
Lihat industrinya
Sekitarnya penuh tamasya
B'ri sehat jiwa dan raga
Marilah kawan bersyukur
Malang kota subur
Â
Â
Sumber : https://elvinamatsumoto.blogspot.co.id/2013/01/malang-kota-subur.html
Masih terngiang bagaimana harus menghafal lirik dan menyanyikan lagu ini saat posma alias ospek berpuluh tahun silam. Apalagi dikumandang ulang di malam inaugurasi. Terasa banget ciri khas kota dingin yang telah memeteraikan kenangan indah saat itu.
Paris van Java? Yups, benar sekali. Kota yang memiliki semboyan 'Malang Kucecwara'Â itu telah berhasil mengukir sejumlah kenangan indah yang kini telah tersimpan rapi di dalam album biru maupun memori pribadi dan siap digali sebagai kisah nostalgia.
Terasa asing di pendengaran kita, 'kan? Ya, memang semboyan Malang Kucecwara itu merupakan singkatan dari kata mala, angkuca, dan icwara. Mala berarti segala sesuatu yang kotor, kepalsuan, atau kebatilan. Angkuca memiliki arti menghancurkan atau membinasakan. Sedangkan icwara berarti Tuhan. Jika digabungkan, Malang Kucecwara berarti Tuhan menghancurkan yang batil.
***
Namanya saja kota pelajar. Banyak perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang bercokol di kota terbesar kedua pada provinsi itu. Dampaknya, yang namanya bisnis indekos begitu marak dan sangat menguntungkan warga karena mahasiswa luar daerah berlomba-lomba mencari dan menemukan tempat indekos sesuai dengan kondisi kantung orang tua masing-masing.
Tentu saja makin dekat dengan area kampus, apalagi makin bagus kondisi rumah, harganya kian selangit. Bagi mereka yang tergolong berasal dari daerah atau mahasiswa dari keluarga ekonomi menengah, indekos agak lebih jauh dari kampus dengan harga miring merupakan pilihan istimewa. Bisa juga dengan memilih tinggal di asrama mahasiswa dengan segala keterbatasannya! Bahkan, saat ini seperempat abad setelahnya, pembangunan rusunawa dan apartemen di daerah seputaran kampus juga aduhai menjamurnya!