Nindi tampak kebingungan tengak-tengok sana sini sambil membawa ember air di tangan kanan. Nindi tergopoh-gopoh kebingungan antara ke arah kiri atau ke arah kanan karena teman-temannya berpencar di beberapa tempat.
"Sini, cepaaaat!" seru yang di sebelah kiri.
"Airnya bawa sini, Nin! Jangan kelamaan!" seru yang di sebelah kanan.
"Aaaa ... aku bingung!" teriak Nindi gupuh5.
"Ah, kamunya kelamaan!" rebut salah seorang teman cowok memaksa mengambil ember airnya.
"Aku dapat!" teriak salah seorang berambisi menangkap hewan yang dikailnya sejak beberapa saat lalu.
"Aku pakai air saja! Nggak telaten kalau mancing!" seru yang lain.
"Iya, kelamaan! Digelontor saja!" saran yang paling tua.
Ya, mereka adalah beberapa anak usia sembilan tahunan yang sedang berburu gangsir bersama-sama. Gangsir? Duh, apaan, sih?
Gangsir (Tarbinskiellus portentosus, sin. Brachytrupes portentosus) sejenis jangkrik besar yang hidup dengan menggali lubang di dalam tanah. Serangga ini dalam bahasa Jawa  dikenal sebagai gangsir. Dalam bahasa Inggris  disebut big head cricket, large brown cricket, atau short-tail cricket.
Untuk membedakan antara jangkrik dan gangsir dari segi suara, cukup mudah. Jika jangkrik mengerik dengan berbunyi krik, krik, krik, gangsir nyenthir dengan mengeluarkan bunyi thiirrr ... thiiirrrr ... panjang sekali.