Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Teladan Rendah Hati

31 Mei 2024   16:15 Diperbarui: 31 Mei 2024   16:36 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TELADAN  RENDAH  HATI
Dra. Ninik Sirtupi Rahayu, M.Pd

Beberapa tahun silam, Indonesia pernah melakukan pencarian bakat sebagaimana American Idol dan Britain's Got Talent. Ada ajang mencari bakat bertajuk  Indonesia Got Talent versi Indosiar, ada pula Indonesia Mencari Bakat bersama Supermi versi Trans TV.
Entah tahun berapa penulis lupa, tetapi saat mengikuti salah satu ajang tersebut pernah angkat topi kepada para pesertanya. Peserta hebat yang penulis acungi jempol pada Indonesia Mencari Bakat di Trans TV kala itu adalah Klantink, Putri Ayu, dan Hudson Prananjaya.

Klantink merupakan kolaborasi beberapa pengamen jalanan  yang sangat eksis dan menunjukkan bakat luar biasa. Mereka sangat rendah hati meskipun memiliki kemampuan luar biasa. Dengan alat apa adanya, mereka mampu berimprovisasi hingga menghasilkan musik enak didengar. 

Putri Ayu, dara ayu dari Medan yang semula tampak sangat bersahaja itu kini setelah vokalnya diolah sedemikian rupa dan penampilannya dipoles sebagaimana mestinya muncul nyaris sempurna bagaikan seorang diva. Dengan usia sangat muda ia mampu menyanyikan lagu sulit bahkan berduet dengan penyanyi seriosa senior. Luar biasa!

Demikian pula Hudson Prananjaya,  two face singer  yang selalu tampil unik menarik. Penyanyi unik ini masih terlihat eksis pada bidang tarik suara dengan mengisi acara tertentu, misalnya pesta pernikahan atau ulang tahun.

Kelompok Klantink, Putri Ayu, dan Hudson Prananjaya yang semula bukan siapa-siapa setelah ikut ajang tersebut menjadi pusat pembicaraan karena bakat dan talenta yang dimilikinya. Satu hal yang perlu kita catat, semoga mereka tetap rendah hati seperti sekarang ini sebagaimana kacang tidak lupa akan kulitnya!

Pada ajang Britain's Got Talent pun ada tokoh serupa yang semula bukan siapa-siapa dan akhirnya meroket luar biasa. Adalah Susan Boyle seorang ibu gemuk berusia 47 tahun dengan status tunakarya.

Saat awal memasuki panggung ajang pencarian bakat itu, hampir semua penonton melecehkan dan meremehkannya. Usia dan fisiknya sangat tidak menunjang untuk menjadi seorang bintang. Akan tetapi, dengan percaya diri dan selalu tersenyum ramah ia menjawab semua pertanyaan juri hingga dipersilakan menunjukkan kemampuannya.  

Sebagai  salah seorang juri, Simon Cowell yang tampak kurang yakin terhadap kemampuan Susan dengan malas-malasan memberikan kesempatan kepada Susan. Sebaliknya, dengan  mantap Susan mengacungkan tangan sebagai pertanda musik siap dimainkan.

Inilah saat yang menegangkan dan mencengangkan juri dan semua penonton. Suara merdu Susan membahana, memukau seluruh yang hadir. Tidak ada kesalahan apa pun baik dari segi vokal, nada, maupun vibrasi. Sempurna.

Tanpa diduga, spontan hadirin memberikan aplaus dengan standing ovation! Luar biasa! Seorang ibu gembrot yang tidak cukup menarik perhatian penonton ternyata lantunan lagu I Have A Dream of Dream yang dibawakannya mampu menyedot perhatian publik, membuat bulu kuduk merinding saking indahnya.

Meskipun  memiliki kemampuan istimewa, Susan tidak merasa hebat sebelum mempertunjukkan kemampuannya itu. Tanggapan juri dan penonton yang meremehkan dan melecehkan pun diterima dengan lapang dada dan rendah hati. Sungguh luar biasa.

Saat ia terdesak oleh pertanyaan juri pun ia tidak memberontak, tetapi mampu mengendalikan diri dan meredam emosi secara bijak. Ditanggapinya semuanya dengan senyum manis tanpa komentar. Ia tidak grogi, tetapi tetap percaya diri. Ia mampu menguasai keadaan dengan penampilan dan kesederhanaannya. 

Pada akhirnya ia pun mampu meruntuhkan opini publik melalui performa prima. Ia sanggup menggugurkan ejekan,  bahkan menyisakan decak kagum para pendengarnya.

Jika Susan yang mampu mengukur kemampuannya sendiri dan mampu menunjukkan performa terhebat secara elok, kita dapat belajar banyak darinya. Ia telah menunjukkan keteladanan bahwa yang paling penting adalah bagaimana membuktikan kemampuan tanpa berbasa-basi dan tetap rendah hati. 

Biarlah orang lain yang menilai, sementara kita perlu membuktikan melalui performa yang dikemas secara bijak. Nah, jika yakin terhadap kemampuan yang kita miliki dan Anda pun mampu menguasai diri, yakinlah, Anda pun akan mampu pula menguasai keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun