Nadya membalas pesan Vivi, "Iya, Sayang, tetapi itu suatu nikmat Allah, bukan? Tentu Papa memperlakukanmu dengan sangat hati-hati dan penuh cinta. Betul begitu, bukan? Nah, ingatlah sekarang buah cinta kalian hendak hadir sebentar lagi. Maka, Mama minta, tersenyumlah, Nak! Maaf, Mama masih melanjutkan urusan kantor dulu. Tetap semangat, Sayang ... muuuahh!" tulis Nadya dengan netra berkaca-kaca.
"Oh, iya ... Vivi mencintai Papa, kan? Nah, biarlah kebahagiaan Papa lengkap dengan kehadiran si buah hati. Selamat menikmati proses kehadiran baby, ya Cantik. Mama sayang kalian!" pungkasnya.
Betapa tidak. Seharusnya dirinyalah yang hamil dan melahirkan benih kasih Prasojo. Tak pernah terpikir olehnya kalau ia harus berbagi suami seperti saat ini. Karena itu, dibulatkanlah tekadnya hendak meninggalkan Prasojo dan membebaskan sang suami itu untuk menikahi Vivi secara resmi. Biarlah sang kemenakan menjadi istri sah satu-satunya sehingga keluarga utuh itu kian membuat sang suami bahagia. Ia tidak mau merecokinya.
bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H