Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Damar Derana (Part 14)

20 Mei 2024   07:28 Diperbarui: 20 Mei 2024   07:37 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Nadya membalas pesan Vivi, "Iya, Sayang, tetapi itu suatu nikmat Allah, bukan? Tentu Papa memperlakukanmu dengan sangat hati-hati dan penuh cinta. Betul begitu, bukan? Nah, ingatlah sekarang buah cinta kalian hendak hadir sebentar lagi. Maka, Mama minta, tersenyumlah, Nak! Maaf, Mama masih melanjutkan urusan kantor dulu. Tetap semangat, Sayang ... muuuahh!" tulis Nadya dengan netra berkaca-kaca.

"Oh, iya ... Vivi mencintai Papa, kan? Nah, biarlah kebahagiaan Papa lengkap dengan kehadiran si buah hati. Selamat menikmati proses kehadiran baby, ya Cantik. Mama sayang kalian!" pungkasnya.

Betapa tidak. Seharusnya dirinyalah yang hamil dan melahirkan benih kasih Prasojo. Tak pernah terpikir olehnya kalau ia harus berbagi suami seperti saat ini. Karena itu, dibulatkanlah tekadnya hendak meninggalkan Prasojo dan membebaskan sang suami itu untuk menikahi Vivi secara resmi. Biarlah sang kemenakan menjadi istri sah satu-satunya sehingga keluarga utuh itu kian membuat sang suami bahagia. Ia tidak mau merecokinya.

bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun